Jakarta, FORTUNE – Kinerja PT Indosat Tbk sepanjang semester pertama tahun ini dapat dipandang menggembirakan setelah meraup total pendapatan Rp22,53 triliun atau naik 50,3 persen ketimbang Rp14,98 triliun pada periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Menurut laporan keuangannya di Bursa Efek Indonesia (BEI), kenaikan tersebut bertopang pada pendapatan seluler yang melaju 57,5 persen dalam setahun menjadi Rp19,54 triliun. Lalu, pendapatan multimedia, komunikasi, data, dan internet (MIDI) mencapai Rp2,62 triliun, dan revenue telekomunikasi tetap mencapai Rp371,52 miliar.
"Momentum pertumbuhan sejak kuartal pertama ini merupakan hasil yang luar biasa bagi sebuah perusahaan yang baru melakukan merger,” kata Director and Chief Regulatory Officer Indosat, Muhammad Danny Buldansyah, dalam konferensi pers secara daring, Kamis (18/8).
Meski demikian, perusahaan membukukan kenaikan total beban hingga 107,7 persen menjadi Rp16,43 triliun pada enam bulan pertama tahun ini. Penyumbang utama beban tersebut adalah penyelenggaraan jasa sekitar Rp10,58 triliun.
Dengan adanya kenaikan beban tersebut, laba Indosat pun menyusut 41,8 persen dalam setahun menjadi Rp3,26 triliun. Namun, menurut data internal perseroan, laba kuartal II-2022 melonjak 2.332,4 persen secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) menjadi Rp3,13 miliar.