Jakarta, FORTUNE - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital menindaklanjuti aplikasi yang diduga berkaitan dengan praktik mata elang (matel) atau debt collector. Saat ini, Komdigi telah mengajukan permohonan penghapusan (delisting) terhadap 7 aplikasi kepada Google.
“Komdigi secara aktif melakukan pemantauan terhadap aplikasi atau konten digital yang terindikasi melanggar ketentuan perundang-undangan,” ujar Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, saat dimintai keterangan, Jumat (19/12).
Dia menjelaskan proses penindakan tersebut dilakukan melalui beberapa tahap, yakni pemeriksaan, analisis, serta rekomendasi pemutusan akses atau penghapusan aplikasi. Langkah tersebut diambil berdasarkan surat resmi dari instansi pengawas sektor terkait, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Polri.
“Sementara itu, untuk aplikasi lain yang belum diturunkan, masih dilakukan proses verifikasi lanjutan oleh pihak platform,” ujarnya.
Ia menambahkan, terkait dugaan penjualan dan penyalahgunaan data nasabah leasing motor yang dimanfaatkan oleh pihak tertentu, penanganan terhadap aplikasi dimaksud dapat dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik Lingkup Privat.
Saat ini, Komdigi terus memperkuat koordinasi dengan instansi pengawas sektor dan platform digital. Langkah itu diambil guna memastikan ruang digital tetap aman, dan masyarakat terlindung dari praktik penyalahgunaan data pribadi dan aktivitas ilegal di ranah digital.
Sebagai konteks, beberapa waktu lalu heboh berita mengenai aksi perampasan kendaraan milik warga. Peristiwa itu diduga dilakukan oleh matel. Di balik aksi tersebut, terdapat aplikasi ilegal yang diduga menjadi alat utama matel dalam melacak data debitur kendaraan. Salah satu diantaranya adalah Gomatel-Data R4 Telat Bayar.
Aplikasi tersebut berisi data pribadi para nasabah dari perusahaan jasa pembiayaan/leasing yang melakukan tunggakan kredit kendaraan atau wanprestasi/gagal bayar.
