Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Menkomdigi Meutya Hafid sebut jaringan di Aceh belum stabil
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid sebut jaringan di Aceh belum stabil. (IDN Times/Amir Faisol)

Intinya sih...

  • 73,5 persen BTS Aceh beroperasi per 19 Desember 2025 setelah banjir

  • Kendala pemulihan jaringan termasuk pasokan listrik dan akses transportasi

  • Pemulihan dilakukan dengan sumber daya alternatif seperti genset dan opsi penggunaan satelit

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan 73,5 persen dari jumlah base transceiver station (BTS) di Provinsi Aceh telah beroperasi pada 19 Desember 2025 usai banjir yang menerjang pada akhir November lalu.

“Ini kami bisa naikkan. Berarti harus bisa lebih naik lagi dalam waktu dekat, mudah-mudahan,” ujar Menteri Komdigi, Meutya Hafid, di kantornya di Jakarta, Jumat (19/12).

Pemulihan infrastruktur komunikasi di kawasan yang terdampak banjir itu, menurutnya, juga harus selalu dipantau dan diperjuangkan.

“PR kita saat ini untuk Aceh. Untuk dua provinsi lainnya sudah stabil. Jadi, untuk Aceh ini yang sedang kita giatkan terus. Saya tadi mengapresiasi juga teman-teman operator. Kami melihat ada kenaikan yang cukup baik untuk BTS di wilayah Aceh. Kemudian, kami titip nanti tolong fokus ada daerah-daerah memang yang masih berat, seperti Bener Meriah, Aceh Tamiang, Gayo Lues untuk kemudian disegerakan,” ujarnya.

Dari sisi operator, Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), Nugroho, menyatakan proses pemulihan jaringan setelah banjir dan tanah longsor di Aceh masih menghadapi sejumlah kendala, terutama dari sisi pasokan listrik dan akses transportasi.

Kendala utama berasal dari infrastruktur kelistrikan, menyusul banyaknya jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang roboh dan belum dapat disambungkan kembali.

Selain itu, integrasi dengan pembangkit listrik yang ada juga belum sepenuhnya berjalan. Hingga saat ini, masih terdapat empat pembangkit listrik yang belum dapat beroperasi secara normal.

Dari sisi akses, gangguan juga terjadi pada infrastruktur transportasi dan jaringan fiber optik. Sejumlah kabel fiber dilaporkan terputus atau mengalami gangguan akibat dampak banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, ia mengatakan berbagai upaya tambahan terus dilangsungkan.

Dari sisi kelistrikan, pemulihan dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya alternatif seperti genset, sembari menunggu pasokan listrik dari PLN kembali normal.

Sementara dari sisi akses jaringan, opsi penggunaan satelit hingga pembangunan jalur baru, termasuk melalui kabel bawah laut, turut dipertimbangkan dan dijalankan.

“Upaya ini kami lakukan semaksimal mungkin. Hingga hari ini, seperti yang disampaikan Ibu Menteri, pemulihan jaringan di Aceh telah mencapai lebih dari 73 persen,” ujar Nugroho.

Editorial Team