Jakarta, FORTUNE - Selama 115 tahun, L’Oréal menerapkan inovasi kecantikan berbasis sains dengan menghadirkan terobosan ilmiah yang sesuai dengan kebutuhan rambut dan kulit konsumen. Salah satu inovasi terbarunya adalah Melasyl™, molekul revolusioner yang dikembangkan untuk mengatasi gangguan hiperpigmentasi setelah melewati hampir dua dekade penelitian global dan lokal.
Didukung oleh Evaluation Intelligence (EI) Center yang telah beroperasi di Indonesia sejak 2012, L’Oréal Indonesia terus berupaya menghadirkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan unik konsumen Indonesia.
Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability L'Oréal Indonesia, Melanie Masriel, menekankan pentingnya riset dan inovasi dalam pengembangan produk. Menurutnya, L’Oréal merupakan pionir di banyak aspek; pewarna rambut komersial pertama di dunia, model epidermis rekonstruksi pertama, hingga ratusan paten setiap tahunnya.
"Inovasi-inovasi kami tidak terjadi dalam semalam. Proses ini memerlukan dedikasi yang tinggi, dan tidak mungkin diciptakan dalam waktu semalam. Di L’Oréal, kami memastikan setiap inovasi yang kami hadirkan benar-benar teruji dan memberikan manfaat nyata bagi konsumen kami,” ujarnya dalam temu media di Jakarta, (19/9).
Ia juga mengatakan, konsumen Indonesia merupakan salah satu pasar penting bagi L’Oréal secara global. Sejak 2012, EI Center di Indonesia berperan dalam memberikan wawasan mendalam tentang tren dan kebutuhan konsumen lokal, serta mengevaluasi aspek sensorik produk-produk L’Oréal. Dengan demikian, produk yang dihasilkan tidak hanya efektif, tetapi juga relevan bagi konsumen Indonesia.