Jakarta, FORTUNE – Alphabet Inc., perusahaan induk Google, membukukan kinerja keuangan kurang menggembirakan pada awal tahun ini. Menurut laporan yang baru dirilis, laba kuartal pertamanya mencapai US$16,44 miliar atau setara Rp236,68 triliun.
Capaian tersebut turun 8,3 persen dari US$17,3 miliar pada periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Secara nominal, labanya terkoreksi US$1,49 miliar atau Rp21,51 triliun.
“Hasil Google yang mengecewakan menggarisbawahi pandangan bahwa raksasa pencarian sedang berjuang dengan pertumbuhan pendapatan yang melambat karena pengiklan mengurangi pengeluaran seiring permintaan konsumen di tengah lingkungan inflasi saat ini,” kata Jesse Cohen, Analis Senior di Investing.com, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (28/4).
Alphabet tahun lalu meraih laba US$76,03 miliar atau Rp3.709 triliun, tumbuh 88,3 persen dari US$40,27 miliar pada 2020.
Kinerja Alphabet tampaknya tak terusik oleh krisis pandemi COVID-19. Sebab, pada era sebelum virus corona merebak atau 2019, laba perseroan ini hanya US$34,34 miliar atau Rp494,54 triliun.