Jakarta, FORTUNE - Layanan cloud Amazon kembali beroperasi normal pada Senin sore. Dengan demikian, ketiadaan akses terhadap internet yang berlangsung selama 15 jam, dan menyebabkan kekacauan global pada ribuan situs web, termasuk beberapa aplikasi populer seperti Snapchat dan Reddit, pun berakhir.
Meski demikian, menurut laporan Reuters, Amazon menyatakan beberapa layanan AWS masih diupayakan untuk pulih karena butuh pemrosesan beberapa jam.
Akar masalahnya adalah kegagalan fungsi pada Amazon Web Services, divisi komputasi awan Amazon, yang infrastrukturnya mendukung jutaan situs web dan platform perusahaan besar,
Menurut BBC, ada sejumlah penyebab terhentinya layanan digital pada lebih dari 1.000 perusahaan. Pertama, adanya pemadaman yang berasal dari klaster AWS di Virginia Utara, yang dikenal sebagai US-EAST-1, yang merupakan penyedia cloud terbesar di dunia.
Senin lalu menjadi kali ketiga dalam lima tahun terakhir terjadi pemadaman internet besar dari pusat data tersebut.
Selain itu, Domain Name System (DNS) juga ditengarai menjadi penyebab.
“Diibaratkan seperti buku telepon internet, DNS dapat melumpuhkan seluruh aplikasi dan layanan jika resolusi nama dan domainnya berhenti berfungsi,” menurut para ahli, dilansir dari BBC, Selasa (21/10).
Dalam sumber CNBC, sebuah pemberitahuan pada halaman status AWS menyatakan layanan tersebut mengalami masalah DNS dengan DynamoDB, layanan basis data yang mendukung banyak aplikasi AWS lainnya.
DNS menerjemahkan nama situs web menjadi alamat IP sehingga browser dan aplikasi lain dapat dimuat.
Gangguan AWS pada Senin itu bukan efek dari serangan siber, melainkan kesalahan teknis yang berpengaruh pada salah satu pangkalan data Amazon.
“Masalah-masalah ini dapat terjadi ketika sistem kelebihan beban atau bagian penting jaringan mati, dan karena begitu banyak situs web dan aplikasi bergantung pada AWS, dampaknya menyebar dengan cepat,” ujar Chief Digital Officer NymVPN, Rob Jardin, dalam sebuah pernyataan, dilansir CNBC, Selasa (21/10).
Pada Senin sore, banyak pengguna yang masih mengeluhkan layanan seperti dompet digital Venmo dan situs panggilan video Zoom.
Pengguna media sosial mel;aporkan gangguan pada permainan berbasis cloud, seperti Roblox dan Fortnite, sementara bursa kripto, Coinbase, mengatakan banyak pengguna tidak dapat mengakses layanan karena pemadaman tersebut.
Platform desain gratis Canva mengalami dampak gangguan.
“Hal ini mempengaruhi fungsionalitas Canva. Ada masalah besar dengan penyedia cloud kami,” demikian manajemen Canva dalam keterangannya, dikutip CNBC, Selasa (21/10).
Sementara itu, alat pencarian kecerdasan buatan (AI) generatif, Perplexity, menyatakan juga terdampak.
“Akar masalahnya adalah masalah AWS. Kami sedang berupaya mengatasinya,” ujar CEO Perplexity, Aravind Srinivas, dalam posting pada platform X.
Sebelumnya, layanan cloud Google juga sempat mengalami gangguan pada Juni, yang berdampak pada beberapa penyedia layanan utama seperti OpenAI dan Shopify. Hal tersebut terjadi karena adanya beberapa masalah pada beberapa lapisan pembaruan.
Di Indonesia, sejumlah pengguna sosial media telah mengeluhkan beberapa platform yang tidak bisa diakses pada Senin (20/10), meliputi Canva, Roblox, Clash of Clans, hingga Duolingo.