Jakarta, FORTUNE - Pembatasan mobilitas akibat pandemi telah menekan intensitas pertemuan antarmanusia, melahirkan kesepian bagi sekelompok orang. Padahal, di tengah krisis seperti saat ini, dukungan psikologis sangat penting guna menjaga kewarasan.
Pada akhirnya, kondisi itu mendorong sebagian orang mengadopsi hewan untuk dipelihara, seperti anjing dan kucing. Bahkan di sejumlah negara, permintaan terhadap binatang peliharaan meningkat selama pandemi.
Terlalu banyak menghabiskan waktu di rumah karena pandemi menyebabkan manusia lebih cepat merasa bosan dan kesepian. “(Akhirnya) mereka menginginkan kesibukan dan di saat yang sama ingin ada sosok yang bisa menemani—hewan peliharaan adalah solusi sempurna untuk mengatasi masalah itu,” kata Chris Dunn, seorang eksekutif di perusahaan makanan binatang, Pet Planet, dikutip DW, Senin (4/10).
Dia mengatakan terjadi lonjakan permintaan hewan peliharaan di Tokyo sejak pemerintah mengumumkan kondisi darurat pada April 2020. Kucing dan anjing menjadi penyebab di balik kenaikan permintaan itu.
Meski sama-sama termasuk hewan favorit untuk dipelihara, tidak sedikit pihak yang mendebatkan level intelegensi antara kucing dan anjing. Guna mencari tahu jawaban di balik pertanyaan ‘siapa yang lebih pintar: kucing atau anjing?' mari simak ulasan berikut.