Jakarta, FORTUNE - Penjualan peralatan untuk memproduksi chip komputer diperkirakan naik sekitar 9 persen menjadi US$126 miliar tau sekitar Rp2.098 triliun pada tahun depan, dan akan kembali meningkat 7,3 persen menjadi US$135 miliar pada 2027. Kenaikan ini terutama didorong oleh ekspansi kapasitas pabrik chip logika dan memori yang digunakan untuk kebutuhan kecerdasan buatan (AI).
Dikutip dari Reuters, proyeksi tersebut disampaikan oleh asosiasi industri semikonduktor SEMI.
Sebagian besar chip dunia diproduksi di Asia. SEMI memperkirakan Cina, Taiwan, dan Korea Selatan akan tetap menjadi pasar terbesar peralatan chip hingga 2027. Di antara ketiganya, Tiongkok diperkirakan menjadi investor terbesar.
“Sementara Taiwan, yang menjadi basis produsen chip terbesar dunia TSMC, akan memperluas kapasitas chip teknologi paling canggih. Korea Selatan, rumah bagi Samsung Electronics dan SK Hynix, terus berinvestasi pada chip memori canggih yang banyak digunakan untuk AI,” demikian bunyi laporan SEMI dikutip dari Reuters, Rabu (17/12).
SEMI juga menyebutkan bahwa wilayah lain di dunia diperkirakan ikut meningkatkan belanja peralatan chip pada 2026–2027. Kenaikan ini didukung oleh insentif pemerintah, upaya lokalisasi rantai pasok, serta ekspansi kapasitas chip khusus.
Untuk pemasok, perusahaan asal Belanda ASML masih menjadi pemain terbesar dan menguasai sekitar 25% penjualan global peralatan chip. Pemasok utama lainnya antara lain Applied Materials, KLA Corp, dan Lam Research dari Amerika Serikat, serta Tokyo Electron dari Jepang.
