Bappebti Gelar Kampanye Literasi Kripto, Pelaku Industri Sambut Baik
Investor kripto pada 2022 mencapai 16,5 juta.
Jakarta, FORTUNE – Indodax menyambut baik langkah pemerintah menggelar program khusus Bulan Literasi Kripto. Platform pertukaran aset kripto itu berharap edukasi ihwal aset digital tersebut menjadi penting menyusul pertumbuhan jumlah investor yang signifikan.
CEO Indodax, Oscar Darmawan, dalam keterangan resmi, Selasa (7/2) menyampaikan komitmen perusahaan untuk terus memberikan edukasi masyarakat mengenai aset kripto.
“Melihat animo masyarakat yang semakin masif terkait kripto membuat kami semakin aktif untuk memberikan edukasi terus menerus, dan kami siap untuk mendukung program Bulan Literasi kripto yang diselenggarakan oleh Bappebti ini," kata Oscar.
Bulan Literasi Kripto merupakan program edukasi yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Program tersebut secara resmi dimulai pada 2–28 Februari 2023.
Menurut Oscar, Indodax telah memiliki kanal edukasi bernama Indodax Academy. Di sana, pelanggan aset kripto bisa mengakses informasi berupa artikel, siniar, ataupun video edukasi perihal blokchain dan aset kripto.
Pertumbuhan investor
Kepala Plt Bappebt, Didid Noordiatmoko, mengatakan Bulan Literasi Kripto dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya jumlah investor aset kripto di Indonesia, serta perkembangan positif volume transaksi perdagangan kripto. Dengan begitu, edukasi terkait aset kripto menjadi perlu.
“Kami berharap ketika program Bulan Literasi Kripto ini usai, masyarakat lebih aware dan lebih tahu, lebih mengerti, dan tidak hanya sekadar ikut ikutan investasi kripto,” katanya dalam pernyataan resmi.
Berdasarkan data dari Bappebti, total investor kripto pada kurun 2020-2022 terus tumbuh. Pada akhir 2020 jumlah investor kripto 4 juta, dan pada 2021 naik menjadi 11,2 juta. Pada 2022, jumlahnya menjadi 16,55 juta.
Total nilai transaksi aset kripto tahun lalu mencapai Rp306,4 triliun, atau turun 64,3 persen ketimbang Rp859,4 triliun pada 2021. Sedangkan pada 2020, nilai transaksinya Rp64,9 triliun.
Bursa kripto
Kementerian Perdagangan sebelumnya menyatakan Indonesia akan memiliki kelembagaan bursa aset kripto yang secara khusus menjadi tempat perdagangan aset kripto setidaknya pada pertengahan 2023.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyebut bursa aset kripto diperlukan karena diperkirakan aset kripto akan mengalami perkembangan pesat tahun ini. Hal ini berkaca dari sudut pandang teknologi blockchain yang merupakan muasal dari teknologi aset kripto.
“Meskipun pada 2022 nilai transaksi aset kripto mengalami penurunan pasar yang mengalami tren saham melemah (bearish), tapi di sisi lain semakin banyak perusahaan seperti Meta, Google, dan Twitter yang mulai mengintegrasikan teknologi blockchain dalam kegiatan usahanya,” kata dia melalui keterangannya, Kamis (2/2).
Ia berharap, ekosistem bursa ini dapat meningkatkan literasi masyarakat terhadap aset kripto.