Konsolidasi Bisnis, GoTo Kembali Pangkas Karyawan: Kali Ini 600 Orang
GoTo merestrukturisasi sejumlah tim bisnis.
Jakarta, FORTUNE – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk kembali mengumumkan langkah efisiensi dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya. Perusahaan teknologi itu menyatakan langkah efisiensi ini merupakan bagian dari upaya konsolidasi bisnis perseroan.
“Langkah-langkah penyesuaian tersebut sayangnya akan memengaruhi sekitar 600 posisi dalam ekosistem GoTo.” kata GoTo Group Corporate Secretary, Koesoemohadiani, dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Fortune Indonesia, Jumat (10/3).
Manajemen GoTo memastikan karyawan terdampak akan beroleh dukungan dari perusahaan selama masa transisi. Dukungan ini menyangkut finansial, karier, dan kesejahteraan.
“Setiap karyawan telah berperan penting dalam perjalanan GoTo, dan kami sangat mengapresiasi kontribusi mereka dalam membangun bisnis dan bersama-sama mendukung GoTo untuk mencapai misi perusahaan,” ujarnya.
GoTo belum lama ini telah memangkas pekerja. Pada November 2022, mereka memecat 1.300 pekerja. Keputusan tersebut diumumkan secara langsung kepada karyawan dalam townhall yang dipimpin CEO Andre Soelistyo.
Konsolidasi bisnis
GoTo telah mengumumkan pembaruan strategi untuk membangun perusahaan yang berkelanjuta dan menguntungkan. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, mereka menyatakan telah melakukan kajian secara menyeluruh dan menentukan peningkatan yang dapat dilakukan pada setiap kegiatan bisnisnya.
Menurut Koesoemohadiani, kajian tersebut telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian untuk memperkuat operasional perusahaan. Penyesuaian tersebut, umpamanya, mengkonsolidasikan sejumlah tim demi menghadirkan organisasi yang lebih ramping dan lebih siap untuk menanggapi permintaan pasar.
GoTo, misalnya, mendesain ulang bisnis merchant pada GoTo Financial dengan menyatukan dua tim offline. Mereka juga menunda inisiatif bisnis yang bukan merupakan bisnis inti perusahaan. Perusahaan pun melakukan restrukturisasi pada tim perekrutan.
Target profitabilitas
GoTo mempercepat target profitabilitas yang diukur dalam laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (ebitda). Semula, perusahaan teknologi itu memasang target ebitda positif pada kuartal kedua 2025. Namun, GoTo merevisinya menjadi lebih cepat, yakni pada akhir 2023.
Direktur Utama Grup GoTo, Andre Soelistyo, menyatakan perusahaannya juga menargetkan margin kontribusi positif pada kuartal pertama 2023. Menurutnya, itu empat kuartal lebih cepat ketimbang target yang disampaikan pada pedoman sebelumnya,
Sepanjang tahun lalu GoTo telah menetapkan rencana matang untuk mempercepat langkah menuju profitabilitas dengan berfokus pada optimisasi pendapatan, pengelolaan beban usaha secara disiplin, dan pengembangan berbagai produk dan layanan yang berbasis ekosistem terintegrasi, kata Andre.
GoTo tidak memerinci nilai ebitda 2022. Namun, sebelumnya mereka mengungkap rugi ebitda yang disesuaikan mencapai Rp3,7 triliun, atau lebih rendah 11 persen ketimbang tahun sebelumnya.
Berdasarkan catatan internalnya, GoTo sanggup membukukan nilai transaksi bruto (gross transcation value/GTV) Rp613 triliun pada 2022, atau tumbuh 33 persen secara tahunan