TECH

Mengenal Penipuan Online: Ciri-Ciri, Jenis, dan Cara Mengantisipasi

Modus penawaran hadiah merupakan yang paling populer.

Mengenal Penipuan Online: Ciri-Ciri, Jenis, dan Cara MengantisipasiIlustrasi internet. (Shutterstock/Vizilla)
16 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Salah satu risiko mengakses internet adalah menjadi korban penipuan online. Semakin sering Anda terhubung dengan Internat, risiko tersebut otomatis juga meningkat. 

Masalah keamanan mesti dipahami saat Anda beraktivitas di dunia maya. Dalam hal ini, pengguna mesti berhati-hati terhadap pelbagai modus penawaran yang berujung ke penipuan. Laman Antara melansir Kaspersky yang membagikan ciri-ciri penipuan di ranah daring yang mesti diwaspadai:

  • Hadiah menarik dan intimidasi. Pelaku penipuan online acap kali mengiming-imingi hadiah luar biasa seperti tunjangan maupun kepemilikan aset. Mereka juga bisa melakukan intimidasi kepada korban. Tindakan-tindakan semacam itu umumnya dilakukan untuk memanfaatkan perasaan calon korban, yakni penasaran, serakah, atau takut.
  • Waktu singkat. Penjahat biasanya mengekspolitasi korban dalam waktu singkat. Misalnya, penawaran hadiah dengan waktu berlaku hanya beberapa menit.
  • Desain amatir. Pesan penipuan sering kali salah, mengganti huruf dengan nomor untuk mengelabui penyaring spam. Maka, siapa pun perlu memeriksa dengan teliti ketika mendapatkan pesan.
  • Mencari basis data. Pengguna internet sebaiknya waspada dengan permintaan pengisian data yang tidak relevan melalui survei atau formulir.
  • Meminta biaya di awal. Trik favorit para penjahat di dunia maya adalah meminta pembayaran di awal agar korbannya bisa mendapatkan hadiah. Namun, pada akhirnya hadiah yang dijanjikan tidak pernah ada. Korban pun bisa mengalami kerugian secara finansial.

Jenis-jenis penipuan online

Ilustrasi internet lambat. Shutterstock/Tero Vesalainen

Para pelaku penipuan online biasanya akan melancarkan aksinya dengan berbagai cara serta melalui beragam media. Berikut sejumlah modus penipuan di ranah online beserta penjelasannya, sebagaimana dilansir dari laman Verihubs.

  • Penipuan via telepon. Modus penipuan via telepon masih sering terjadi. Pelaku menghubungi korban dan menawarkan soal undian berhadiah. Nantinya, korban akan dimintai nomor rekening.
  • Penipuan via Whatsapp. Pelaku memanfaatkan aplikasi pesan instan untuk mengirim tautan dengan iming-iming hadiah atau diskon. Ketika korban mengeklik tautan tersebut, bisa jadi dia diarahkan ke situs web palsu, jalan masuk virus, atau malware.
  • Penipuan via email. Pelaku kejahatan mengirimkan email berisi tautan yang memancing korbannya untuk memasukkan nama pengguna dan password akun tertentu.
  • Penipuan mengatasnamakan perbankan. Modus tersebut merupakan penipuan dengan cara meminta data pribadi korban dengan dalih pembaruan database perbankan. Beberapa data yang diminta adalah nama lengkap, alamat ibu kandung, nomor telepon, PIN, dan nomor rekening.
  • Account takeover. Pelaku kejahatan bisa memanfaatkan data pribadi seseorang yang dibagikan kepadanya atau tersebar secara tidak sengaja. Data tersebut nantinya digunakan untuk mengambil alih akun perbankan.
  • Social engineering. Modus penipuan ini mengeksploitasi perasaan korban untuk memberikan data pribadi secara tidak sadar.   

Situs web Verihubs membagikan sejumlah cara untuk menghindari penipuan di ranah daring. Siapa pun perlu menerapkan kewaspadaan ketika melakukan pelbagai aktivitas di dunia maya. Berikut sejumlah tip menghindari kejahatan online.

  1. Jangan bagikan informasi pribadi di media sosial
  2. Waspadai nomor asing, tautan, email, dan pesan yang mencurigakan
  3. Jangan ragu untuk memastikan kebenaran melalui customer service pihak resmi
  4. Lakukan semua jenis transaksi sesuai prosedur berlaku sesuai aturan platform yang digunakan
  5. Waspadai setiap aplikasi yang terpasang di ponsel pintar.

Related Topics