TECH

Meta Rilis NFT di Instagram, Indodax: Utilitas Aset Akan Lebih Baik

NFT akan berubah dari sekadar hype.

Meta Rilis NFT di Instagram, Indodax: Utilitas Aset Akan Lebih BaikIlustrasi Fitur NFT di Instagram. Dok/Instagram.
07 November 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – CEO Indodax, Oscar Darmawan, menanggapi positif rencana Meta Platforms Inc., merilis fitur aset yang tidak dapat dipertukarkan (NFT) di Instagram. Menurutnya, hal tersebut akan mendorong utilitas atau kegunaan NFT yang lebih baik pada masa mendatang.

Dalam keterangan yang dikutip Jumat (4/11), Oscar berpendapat teknologi blockchain, terutama NFT dan metaverse, kelak bakal bermanfaat positif dalam kehidupan meski keduanya sempat diragukan karena dianggap sebatas hype.

Di sisi lain, tidak sedikit orang mengira keseriusan CEO Meta, Mark Zuckerberg, untuk menggunakan teknologi blokchain di platform media sosial miliknya seperti Instagram.

“Ini adalah salah satu bentuk integrasi yang sangat serius dari Meta. Ini merupakan integrasi antara teknologi Meta Inc serta NFT, metaverse yang merupakan teknologi yang diadopsi dari blockchain,” kata Oscar.

Melansir cointelegraph, Meta, perusahaan induk Instagram, pada Rabu (2/11), menyatakan akan meluncurkan fitur yang memungkinkan pengguna membuat aset digital yang dapat dikoleksi (digital collectibles), serta menjualnya baik di dalam maupun di luar Instagram.  

Oscar optimistis iklim NFT akan berubah dari “yang awalnya hanya hype dan akan digunakan karena memiliki sifat utilitas yang berguna,” ujarnya.

Kreator NFT

NFT Bored Ape 4873 dilihat dari layar smartphone. Shutterstock/Mundissima

Dalam pengumumannya Meta juga menyatakan telah memilih jaringan blockchain Polygon sebagai mitra dalam peluncuran NFT di Instragram.

Nantinya, layanan tersebut akan diuji oleh sejumlah kreator konten di Amerika Serikat. Peluncuran juga akan dilakukan bagi negara lain meski tidak dijelaskan kapan itu akan terjadi. 

Kehadiran fitur tersebut Oscar harapkan dapat membantu kreator dalam membuat aset digital, showcase, dan melakukan penjualan. Pada saat bersamaan, para penggemarnya dapat mendukung kreator konten favorit dengan membeli secara langsung NFT buatan mereka.

Dia berharap dengan semakin membesarnya ekosistem NFT, akan ada potensi yang baik terhadap perekonomian digital masyarakat, terutama bagi kreator konten. Sebab, teknologi NFT dapat membantu mereka dalam menjalankan hak cipta dan royalti.

“Meta mungkin saja akan mempelopori masuknya era Web 3.0 secara masif karena mengadopsi NFT dan metaverse. Mari sama-sama kita tunggu dan bisa kita gunakan di Indonesia,” kata Oscar.

Sementara itu, Kepala Perdagangan dan Teknologi Keuangan Meta, Stephane Kasriel, mengatakan perusahaannya tidak akan membebankan biaya untuk membuat atau menjual NFT sampai 2024. Dia mengeklaim biaya gas blockchain untuk pembeli akan ditanggung oleh perusahaan saat peluncuran. Meski demikian, dia tidak memerinci kapan jadwal peluncuran fitur tersebut.

Related Topics