Nilai Bitcoin Tembus US$30.000, Tertinggi Sejak Juni 2022
Kinerja Bitcoin mengalahkan indeks teknologi Nasdaq.
Jakarta, FORTUNE – Kinerja Bitcoin terus mengalami penguatan sejak awal tahun. Saat ini, harga aset kripto berkode BTC tersebut bahkan telah menembus posisi harga US$30.000.
Melansir Fortune.com, Selasa (11/4), posisi harga Bitcoin tersebut merupakan yang tertinggi sejak Juni 2022. Aset kripto ini mengalami kenaikan harga di tengah ekspektasi bank sentral akan menghentikan kenaikan suku bunga.
Jika dihitung sejak 31 Desember tahun lalu, Bitcoin mengalami kenaikan 82 persen. Aset kripto itu dengan mudah mengalahkan kenaikan 19 persen dari indeks teknologi Nasdaq. Sementara itu, komoditas emas cuma naik 9,6 persen.
“US$30.000 sangat signifikan untuk alasan teknis dan fundamental,” kata CEO Quantum Economics, Mati Greenspan. “Level resisten telah terbentuk selama tiga minggu berturut-turut dan sekarang akhirnya terpatahkan.”
Menurut Fortune.com, trader aset kripto saat ini melihat secara teknis Bitcoin berpeluang mengarah ke area US$30.800, diikuti oleh US$31.200.
Sentimen yang beredar
Reli Bitcoin yang terjadi selama sebulan terakhir ini di tengah kabarnya kejatuhan tiga bank AS. Situasi itu menghidupkan narasi bahwa Bitcoin menawarkan alternatif yang lebih menarik untuk keuangan tradisional.
Akan tetapi, tren lonjakan itu bisa tertahan karena masalah likuiditas yang rendah. Hal tersebut dapat mendistorsi harga, serta menyebabkan pembalikan cepat jika bank sentral berdiri teguh dalam memerangi inflasi.
Sentimen lain datang dari industri aset kripto yang menghadapi pengawasan yang sangat kektat. Coinbase Global Inc, misalnya, telah menerima pemberitahuan dari Securities and Exchange Commission yang menyatakan niatnya untuk melakukan tindakan penegakan hukum.
Di tempat lain, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS telah menggugat pendiri Binance, termasuk pendirinya Changpeng Zhao, atas dugaan pelanggaran peraturan derivatif.
Proyeksi harga
Tim trader Tokocrypto, Selasa (28/3), menggarisbawahi sejumlah sentimen positif bagi BTC pada masa mendatang. El Salvador, misalnya, akan meluncurkan surat utang Bitcoin, yang kemungkinan akan menjadi petunjuk ihwal keberhasilan Bitcoin menjadi aset cadangan negara.
Tokocrypto menaksir Bitcoin berpeluang untuk menembus level resistennya pada US$33.000. Namun, sebelum mencapai level itu, BTC perlu melewati fase sideways atau support baru untuk menjadi pijakan.
Berdasarkan analisis Ajaib Kripto, Bitcoin berpotensi sideways pada kisaran harga US$26.000 hingga US$28.859 sebelum kembali menguji level US$29.000. Aset kripto tersebut mesti mampu bertahan di atas US$25.225 untuk dapat mempertahankan momentum kenaikan.
“Sejak awal 2023 Bitcoin telah melesat lebih dari 65 persen. Sifat kelangkaan Bitcoin yang memiliki persediaan terbatas, yaitu 21 juta Bitcoin, menjadi salah satu keunggulan Bitcoin dibandingkan instrumen investasi lainnya,” kata Pandji dalam rilis resmi.
2023 disebut-sebut sebagai kesempatan bagi para investor untuk mengakumulasi Bitcoin, sebelum momentum Halving—yang diperkirakan terjadi pada 2024. Secara historis, harga Bitcoin berada dalam tren kenaikan pada jangka waktu halving terjadi dan setahun setelahnya.