TECH

Raksasa Teknologi Cina Kepincut Bikin Aplikasi Mirip ChatGPT

Chatbot Alibaba berbasis large language model (LLM).

Raksasa Teknologi Cina Kepincut Bikin Aplikasi Mirip ChatGPTKantor Pusat Alibaba di Beijing. Alibaba Group Holding Limited adalah perusahaan e-commerce Cina yang didirikan pada tahun 1999 oleh Jack Ma. Shutterstock/testing
10 April 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Raksasa teknologi Cina belakangan ini ramai menggulirkan inisiatif untuk meluncurkan platform chatbot berbasis kecerdasan buatan atau kecerdasan buatan (AI) menyusul kepopuleran ChatGPT.

Laman South China Morning Post melansir, Jumat (10/4), Alibaba Group Holding menjadi perusahaan Cina teranyar yang menanggapi perkembangan ChatGPT.

Pekan lalu, grup Alibaba, melalui entitas usaha Alibaba Cloud, meluncurkan layanan chatbot bernama Tongyi Qianwen. Perusahaan tersebut mengumumkan aplikasi terbarunya melalui akun WeChat resminya. Alibaba pun mengundang klien korporat untuk menjajal aplikasinya.

CEO Alibaba Cloud, Daniel Zhang, sempat menyatakan pada Maret lalu bahwa integrasi antara komputasi awan dengan kecerdasan buatan tengah dalam masa kritis pengembangan. Menurutnya, ChatGPT telah memberikan terobosan terutama dalam bidang generative AI.

Kontes AI

Tangan pengusaha menggunakan smartphone untuk mencari informasi dan mengobrol dengan AI atau kecerdasan buatan, Database dengan sistem cerdas, teknologi masa depan, kemajuan teknis, ChatGPT. Shutterstock/Noos Studio.
Tangan pengusaha menggunakan smartphone untuk mencari informasi dan mengobrol dengan AI atau kecerdasan buatan, Database dengan sistem cerdas, teknologi masa depan, kemajuan teknis, ChatGPT. Shutterstock/Noos Studio.

SCMP melaporkan hasil percobaannya terhadap situs web Tonqyi Qianwen yang menampilkan informasi sebagai “asisten produktivitas dan penghasil ide” yang didesain untuk memenuhi permintaan manusia melalui penggunaan large language model (LLM).

Pada halaman ketentuan penggunaannya, chatbot tersebut dikembangkan oleh Damo Academy, divisi riset ilmiah dari Alibaba. Pada Februari, Alibaba mengonfirmasi bahwa lembaga penelitiannya sedang mengerjakan chatbot berbasis kecerdasan buatan.

LLM, yang dilatih melalui pembelajaran mesin, adalah dasar dari chatbot bertenaga AI seperti ChatGPT, yang memungkinkan aplikasi tersebut menjawab pertanyaan canggih, menghasilkan tulisan, kode, atau konten lain yang mendetail.

Menurut penelitian dari Standford University, Amerika Serikat menghasilkan lebih dari setengah LLM dalam dua tahun belakangan. Sementara itu, Cina telah menjadi pemimpin pada beberapa bidang AI lain secara global.

Peluncuran layanan mirip ChatGPT Alibaba datang hanya beberapa minggu setelah Baidu, pesaingnya, meluncurkan Ernie Bot. Pada awal peluncurannya, Ernie Bot menerima umpan balik yang positif dari pengguna awal, meski tidak memiliki pratinjau langsung, dan produk beta awalnya sulit digunakan.

Related Topics