TECH

Tanggapi Elon Musk, Bill Gates Dukung Eksperimen AI Jalan Terus

Bill Gates positif bahwa AI akan memberikan manfaat.

Tanggapi Elon Musk, Bill Gates Dukung Eksperimen AI Jalan TerusTangan pengusaha menggunakan smartphone untuk mencari informasi dan mengobrol dengan AI atau kecerdasan buatan, Database dengan sistem cerdas, teknologi masa depan, kemajuan teknis, ChatGPT. Shutterstock/Noos Studio.
05 April 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Bill Gates dan Elon Musk kembali terlibat dalam perdebatan mengenai kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Belakangan ini, tanggapan mengenai AI datang silih berganti, terutama usai meledaknya popularitas dari platform chatbot seperti ChatGPT.

Kali ini, Bill Gates, pendiri Microsoft, tak setuju dengan seruan dari sejumlah pihak, termasuk Elon Musk, CEO Tesla, ihwal penghentian sementara eksprimen AI menyusul perkembangan GPT-4, model terbaru AI dari ChatGPT, sebagaimana dilansir dari Reuters, Selasa (4/4).

Bill Gates berpendapat bahwa desakan untuk menyetop sementara eksperimen AI takkan menyelesaikan tantangan di masa mendatang. Menurutnya, akan lebih baik jika berfokus untuk mengembangkan teknologi tersebut dengan maksimal.

“Jelas ada manfaat besar dari hal-hal ini. Yang perlu kita lakukan adalah mengidentifikasi area yang rumit,” katanya dalam wawancara khusus dengan Reuters.

Fortune.com melansir, Kamis (5/3), sejumlah ahli teknologi, seperti Elon Musk dan Steve Wozniak, menandatangani surat terbuka yang mendesak adanya moratorium pengembangan sistem AI yang telah ada selama enam bulan.

Melalui surat tersebut, mereka meminta perusahaan teknologi untuk segera menghentikan percobaan untuk menghasikan AI yang lebih cerdas dari GPT-4, model AI terbaru yang dikembangkan oleh OpenAI.

Informasi saja, OpenAI sendiri merupakan perusahaan yang didukung oleh Microsoft. Menurut Reuters, Microsoft tercatat telah menggelontorkan dana miliaran dolar ke perusahaan AI tersebut.

Tantangan penyetopan

Ilustrasi Kecerdasan Buatan. Shutterstock/Elnur
Ilustrasi Kecerdasan Buatan. Shutterstock/Elnur

Menurut Bill Gates, lagi pula sulit untuk mengukur bagaimana penyetopan teknologi kecerdasan buatan tersebut dapat berjalan secara global.

“Saya tidak begitu mengerti siapa yang mereka katakan bisa berhenti, dan akankah setiap negara di dunia setuju untuk berhenti, dan mengapa harus berhenti,” katanya, seraya menambahkan saat ini memang terdapat banyak perdebatan di sektor AI.

Pun demikian, Bill Gates baru-baru ini menyampaikan pendapatnya mengenai AI via blog pribadinya. Dalam tulisan bertajuk “The Age of AI Has Begun”, pria berusia 67 itu optimistis bahwa AI dapat membantu mengurangi masalah ketidakadilan di dunia.

Dilansir dari Reuters, 1.000 pakar AI melalui surat terbuka menyatakan perlu ada jeda dari perkembangan GPT-4, teknologi yang mampu melakukan pekerjaan, seperti meringkas dokumen panjang, bahkan sampai menulis lagu.

Surat itu dirilis dalam naungan Future of Life Institute, organisasi yang didirikan oleh fisikawan MIT, Max Tegmark, dan salah satu pendiri Skype, Jaan Tallinn.

Surat terbuka dari Elon Musk dkk menyatakan model GPT-4 akan menjadi pesaing langsung dari kerja-kerja manusia, dan dapat melakukan otomatisasi pekerjaan manusia secara massal. Di sisi lain, teknologi itu juga dapat disalahgunakan untuk memproduksi informasi salah dalam skala besar.

“Penelitian dan pengembangan AI harus difokuskan kembali untuk membuat sistem yang kuat dan canggih saat ini menjadi lebih akurat, aman, dapat ditafsirkan, transparan, kuat, selaras, dapat dipercaya, dan setia, ” demikian isi surat terbuka tersebut. 

Elon Musk dkk juga meminta pemerintah Amerika Serikat menyetujui penghentian pengembangan AI, serta membentuk institusi khusus untuk menangani dampak ekonomi-politik langsung dari kecerdasan buatan.

Related Topics