Tim Cook Nyinyir Soal Metaverse, Sebut Tak Semua Orang Paham Konsepnya
Banyak bos perusahaan teknologi ragu akan metaverse.
04 October 2022
Jakarta, FORTUNE – CEO Apple, Tim Cook, baru-baru ini menyampaikan pendapatnya soal perkembangan metaverse. Meski istilah teknologi imersif tersebut ramai dibicarakan belakangan, namun menurutnya tidak semua orang memahami konsepnya.
“Saya selalu berpikir bahwa penting bagi orang untuk memahami apa itu sesuatu. Dan saya benar-benar tidak yakin rata-rata orang dapat memberi tahu Anda apa itu metaverse,” kata Tim Cook dalam sebuah wawancara dengan Bright, media berbasis di Belanda, seperti dilansir dari Fortune.com, Selasa (4/10).
Dia turut menyampaikan keraguannya bahwa di masa mendatang akan banyak orang yang sudi menghabiskan waktu lama di dunia imersif metaverse.
Pernyataan Tim Cook barusan ini dianggap menunjukkan bahwa dia tidak siap dalam memimpin Apple untuk membangun metaverse, demikian The Verge.
Padahal, Apple telah lama dikabarkan tengah menyiapkan rencana pengembangan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). Perusahaan teknologi ini telah mengajukan merek dagang di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab (UEA), untuk headset AR/VR dengan nama seperti "Reality One," "Reality Pro," dan "Reality Processor".
Saat ditanya soal metaverse di konferensi pers kinerja Q1/2022 pun, Tim Cook menyatakan pada dasarnya Apple tertarik terhadap inovasi teknologi baru.
“Kami adalah perusahaan dalam bisnis inovasi, jadi kami selalu mengeksplorasi teknologi baru dan yang muncul. Dan [saya] telah berbicara panjang lebar tentang bagaimana area ini sangat menarik bagi kami,” ujarnya.
Apple vs Meta
Opini Tim Cook jelas berbeda dengan CEO Meta, Mark Zuckerberg. Sebagaimana dilaporkan Fortune.com, Meta, yang merupakan induk dari Facebook dan Instragam memang bertaruh besar-besaran pada teknologi metaverse tersebut.
Usai mengakuisisi perusahaan Oculus pada 2014, Meta telah merilis beberapa headset realitas virtual. Perusahaan ini dikabarkan bakal meluncurkan pula sepasang kacamata augmented reality pada 2024, meskipun hanya akan terbatas untuk para pengembang.
Zuckerberg belum lama ini juga menyatakan perusahannya sedang berada dalam "persaingan filosofis yang sangat dalam" dengan Apple untuk membangun metaverse.
“Ini adalah kompetisi filosofi dan ide tempat mereka percaya bahwa dengan melakukan semuanya sendiri dan mengintegrasikan erat, mereka membangun pengalaman konsumen yang lebih baik,” kata Zuckerberg seraya menyebut Apple menerapkan pendekatan tertutup dalam mengembangkan metaverse.
Skeptisisme metaverse
Dalam kesempatan sama, Cook turut menyampaikan skeptisismenya mengenai virtual reality. Menurutnya, teknologi media tersebut bukan merupakan sebuah cara untuk berkomunikasi dengan baik.
“VR adalah sesuatu yang benar-benar dapat membuat Anda tenggelam. Dan itu dapat digunakan dengan cara yang baik. Tapi, saya tidak berpikir Anda ingin menjalani seluruh hidup Anda seperti itu, ” ujarnya.
Tim Cook menambah daftar perusahaan teknologi yang ragu soal metaverse. CEO Snap, Even Spiegel, misalnya, menyatakan perusahaan menghindari penggunaan istilah tersebut karena "sangat ambigu dan hipotetis,"
“Dan jika Anda meminta sekelompok orang untuk mendefinisikannya, semua definisi mereka akan "sangat berbeda,” ujar Spiegel dalam wawancara dengan The Guardian.
Sementara itu, Head of Devices Amazon, David Limp, baru-baru ini mengatakan jika dia bertanya kepada "beberapa ratus orang apa yang mereka pikirkan tentang metaverse, perusahaan akan beroleh jawaban yang berbeda, serta tidak ada definisi umum."
Meski beberapa perusahaan itu skeptis terhadap metaverse, namun mereka tetap berinvestasi ke teknologi tersebut. Snap, misalnya, tahun lalu merilis sepasang kacamata AR secara terbatas, Perusahaan bahkan mengeklaim jutaan orang telah terlibat dengan AR melalui apikasinya Sedangkan, Amazon telah meluncurkan beberapa aplikasi AR selama bertahun-tahun, dan diyakini memiliki setidaknya satu perangkat augmented reality dalam pengembangan.
Related Articles
Most Popular