TECH

Uni Eropa Resmi Teken Aturan yang Paksa iPhone Pakai USB-C

Apple ditaksir akan membuat iPhone USB-C.

Uni Eropa Resmi Teken Aturan yang Paksa iPhone Pakai USB-Cilustrasi flagship (unsplash.com/Howard Bouchevereau)
26 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Uni Eropa resmi meneken peraturan yang akan memaksa semua perusahaan teknologi, termasuk Apple, untuk memakai pengisi daya berbasis port USB-C pada setiap perangkatnya. Aturan ini dirilis menyusul keluhan dari konsumen Eropa serta masalah limbah barang elektronik.

Regulasi baru yang mengatur semua pengisi daya perangkat elektronik, termasuk ponsel, tablet, dan headphone, harus memakai port USB-C ini akan berlaku pada 2024.

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Uni Eropa, Jozef Sikela, menyatakan aturan ini memungkinkan warga Eropa untuk tidak perlu lagi membeli charger yang berbeda setiap kali membeli perangkat elektronik baru. Nantinya, semua perangkat elektronik akan bisa diisi ulang dengan pengisi daya berbasis port USB-C.

“Memiliki pengisi daya bersama akan meningkatkan kenyamanan konsumen dengan menyelaraskan antarmuka pengisian daya dan teknologi pengisian cepat, dan akan mengurangi limbah elektronik secara signifikan,” ujar Jozef Sikela. 

Dikutip dari MacRumors, regulasi tersebut akan memaksa Apple untuk beralih dari port lightning USB ke USB-C. Perusahaan teknologi itu pun mesti memikirkan port untuk pelbagai perangkat elektroniknya, seperti iPhone dan Airpods.

Komisi Eropa sebenarnya pernah mengupayakan aturan USB-C pada 2018. Namun, kala itu Apple memperingatkan bahwa memaksakan port pengisian yang berlaku umum akan menghambat inovasi. Perusahaan teknologi itu juga mengeklaim standar pengisian daya sama ini akan menciptakan limbah elektronik karena konsumen akan dipaksa untuk beralih ke kabel baru.

Kategori perangkat

Uni Eropa.
Uni Eropa. (Pixabay/Dusan_Cvetanovic)

Regulasi baru itu juga memungkinkan konsumen untuk memilih apakah akan membeli perangkat baru dengan atau tanpa pengisi daya. Ini tidak hanya akan menghemat uang konsumen, tetapi juga akan mengurangi limbah elektronik yang terkait dengan produksi, transportasi, dan pembuangan pengisi daya.

“Empat tahun setelah arahan mulai berlaku, Komisi akan menilai apakah pemisahan penjualan ini harus dibuat wajib,” demikian keterangan pers Uni Eropa.

Regulasi ini dibuat karena keluhan konsumen. Menurut keterangan pers Uni Eropa, pada 2020 konsumen kawasan ini membeli sekitar 420 juta perangkat elektronik. Mereka rata-rata mereka memiliki tiga pengisi daya untuk perangkat elektronik, dan dua di antaranya rutin digunakan.

Meski demikian, 38 persen konsumen melaporkan mengalami masalah saat mengisi daya perangkatnya karena pengisi daya yang kompatibel tidak tersedia .

Sementara itu, baik analis Apple Ming-Chi Kuo dan Mark Gurman dari Bloomberg percaya bahwa Apple sedang menguji versi iPhone yang memiliki port USB-C, dan bukan lightning.

Kuo percaya Apple dapat mengalihkan iPhone‌ ke USB-C mulai dari iPhone 15 yang akan dirilis pada 2023, sebelum memulai transisi AirPods dan aksesori lainnya di kemudian hari. Waktu ini akan memungkinkan Apple untuk mengalihkan banyak perangkatnya yang terpengaruh ke USB-C sebelum arahan Uni Eropa mulai berlaku.

Pekan lalu, Apple meluncurkan Siri Remote baru untuk Apple TV dan iPad generasi ke-10. Pada kedua perangkat tersebut, Apple telah mengganti port-nya menjadi USB-C dari sebelumnya lighting. 

Related Topics