Jakarta, FORTUNE - Grup Meta (Facebook) diterpa rentetan masalah dalam beberapa pekan terakhir. Menyusul kasus whistleblower, bos besarnya—Mark Zuckerberg—juga berulang kali didesak mundur dari jabatannya saat ini.
Bulan lalu, Grup Meta dituding lebih mengutamakan keuntungan ketimbang menghilangkan misinformasi, ujaran kebencian, dan ancaman siber lain yang berseliweran di platformnya. Mantan Manajer Produk Meta, Frances Haugen, mengatakan para petinggi perusahaan mengetahui cara membuat Facebook dan Instagram lebih aman, tetapi tak melakukan apa-apa.
“(Mereka) tak akan membuat perubahan yang diperlukan karena lebih mengedepankan keuntungan besar di atas kepentingan publik,” ujarnya ketika membocorkan dokumen-dokumen internal Facebook ke Kongres, dikutip dari Fortune, Senin (8/11).
Dengan argumen itu pula, Haugen pun memaksa Zuckerberg untuk melepas posisinya sebagai CEO Meta. Sebab menurutnya, Meta takkan mampu berevolusi secara internal bila tidak berganti kepemimpinan.
Dia menambahkan, “untuk menjadi lebih kuat, perusahaan bernilai miliaran dolar itu membutuhkan pemimpin yang berfokus pada keselamatan pengguna.”