Jakarta, FORTUNE – Mastercard Indonesia memperkirakan bahwa kejahatan siber bisa merugikan masyarakat dunia sampai US$13,8 miliar atau Rp212,84 triliun (kurs Rp15.423,31 per dolar AS) pada 2028.
Country Manager and President Director of Mastercard Indonesia, Aileen Goh, mengatakan peningkatan kerentanan pada serangan siber ini salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya tenaga spesialis.
“Pengembangan kapasitas dan pembinaan talenta keamanan siber adalah kunci untuk memastikan ketahanan siber dan ekonomi digital yang aman,” ujarnya dalam keterangan pers, dikutip Jumat (13/9).
Menurutnya, perekonomian digital di Indonesia semakin bertumbuh dan masalah keamanan siber bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan lagi. Sebagai tindak lanjut untuk meningkatkan talenta keamanan siber, maka Mastercard pun berkolaborasi dengan banyak pihak di Tanah Air demi membekali talenta lokal dengan keterampilan, pengetahuan, dan keahlian penting dalam bidang keamanan siber.