Jakarta, FORTUNE – Perusahaan makanan global, McDonald’s, akan menghapus teknologi AI (Artificial Intelligence) untuk layanan drive thru dan kembali menggunakan tenaga manusia, usai melakukan kajian bersama IBM.
McDonald’s telah mengakhiri kemitraan dua tahunnya dengan IBM, yang menguji AI untuk menerima perintah suara orang di kios drive-thru, setelah menerapkannya di lebih dari 100 restoran. “Meskipun ada keberhasilan hingga saat ini, kami merasa ada peluang untuk mengeksplorasi solusi pemesanan suara secara lebih luas,” kata kepala restoran McDonald’s AS, Mason Smoot, seperti dikutip oleh Fortune.com, Senin (17/6).
McDonald’s menyebut tujuan pengujian tersebut adalah untuk menentukan apakah solusi pemesanan suara otomatis dapat menyederhanakan operasional kru dan menciptakan pengalaman yang lebih cepat dan lebih baik bagi para pelanggan.
“Kami melihat peluang besar dalam memajukan teknologi restoran kami dan akan terus mengevaluasi solusi jangka panjang dan terukur yang akan membantu kami mengambil keputusan mengenai solusi pemesanan suara di masa depan pada akhir tahun ini,” tulis McDonald’s dalam keterangannya.
Diketahui, restoran cepat saji internasional ini sebenarnya sudah tertarik mengembangkan teknologi AI dalam layanannya, sejak 2019. Perusahaan bahkan membeli perusahaan AI Apprente demi mempercepat pengambilan pesanan dan pada tahun yang sama mereka membeli Dynamic Yield, yang berspesialisasi dalam personalisasi dan teknologi logika keputusan, serta mengambil 10 persen saham di Plexure, vendor untuk aplikasi McDonald's.