Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi NFT Musik. Shutterstock/Ormalternative

Jakarta, FORTUNE - NFT digadang-gadang menjadi angin segar bagi para musisi untuk memperoleh keuntungan maksimal dari karya-karya musik mereka. Terlebih di era digital, kebutuhan akan proteksi terhadap karya-karya seni digital menjadi semakin krusial.

NFT yang dibangun di atas blockchain diharapkan dapat menjadi jawabannya, sebab teknologi ini memberikan verifikasi soal kepemilikan terhadap sebuah aset digital dengan transparansi sampai ke transaksi awalnya. Meskipun filenya tetap dapat diperbanyak, tapi peneguhan hak akan karya tersebut tercatat di blockchain menjadi sertifikat digital keaslian yang berharga.

NFT musik relatif baru di dunia. Salah satu koleksi pertama adalah "Audioglyphs," yang mengukuhkan dirinya sebagai revolusi bagi penikmat musik, mensintesis aliran audio yang tak terbatas untuk setiap NFT. Kreator dan investor mulai menemukan kebaruan NFT musik, karena mengurangi hambatan akses ke artis dan konsumen.

DJ elektronik dan kolektor NFT 3LAU (BLAU), membuat sejarah dengan menjual album pemecah rekornya Ultraviolet seharga US$11,7 juta. Dia juga menciptakan platform berbagi royalti Royal, yang sejauh ini telah mengumpulkan setidaknya US$71 juta. Baru-baru ini, John Legend juga mengumumkan peluncuran platform NFT musiknya sendiri. Ini menunjukkan bahwa ada lebih banyak artis yang tertarik dengan teknologi tersebut. 

Lebih jauh menyoal NFT di industri musik, Mike Darlington CEO Monstercat—perusahaan label rekaman yang berbasis di Kanada—berbagi pandangan tentang masa depan NFT musik, dampaknya, dan bagaimana audio NFT Monstercat lewat platform Relics terjual habis.

Upaya monetisasi karya

Meskipun harga dan popularitas NFT musik belum melonjak, seperti NFT seni visual, beberapa platform telah muncul untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih universal sambil memberikan metode kepada kreator untuk memonetisasi karya hingga ke Metaverse.

“Musik NFT adalah koleksi yang benar-benar dimiliki yang menggabungkan musik sebagai elemen fokus utama dari token itu sendiri, memungkinkan karya musisi memainkan peran yang sama pentingnya dengan artis visual,” kata Mike, dilansir dari Cointelegraph, Rabu (23/2).

Sebagai contoh, dia menjelaskan setiap koleksi—termasuk Relic—juga memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan musik dengan mulus dan dapat diverifikasi di Metaverse. 

“Setelah Anda memiliki Relic, itu berpotensi menjadi lagu tema Anda saat Anda bepergian di antara dunia, game, dan ekosistem play-to-earn, membawa komunitas penggemar musik yang sama sekali baru ke Web3,” ujarnya.

NFT musik dapat membentuk dan mengubah industri

Editorial Team

Tonton lebih seru di