Ilustrasi aset kripto. Shutterstock/Chinnapong
Stablecoin memiliki beragam jenis bergantung dari patokannya terhadap aset lain, mulai dari dolar AS, emas, mata uang kripto lainnya, sampai stablecoin algoritmik. Berikut penjelasan jenis-jenis stablecoin dilansir dari berbagai sumber.
- Stablecoin dengan mata uang fiat
Dolar AS merupakan mata uang paling populer untuk menjadi penjamin stablecoin. Biasanya, stablecoin jenis ini dipatok dengan mata uang fiat berasio 1:1.
Dalam menerbitkan stablecoin, penerbitnya mesti memiliki jumlah uang yang sama di rekening bank atau akun Trust mereka.
Beberapa aset kripto yang termasuk dalam jenis stablecoin ini di antaranya Tether (USDT), USD Coin (USDC).
- Stablecoin dengan logam mulia
Menurut laman Pintu, stablecoin juga bisa dijamin dengan komoditas emas. Beberapa contoh aset kripto ini adalah Pax Gold (PAXG) dan Tether Gold (XAUT).
- Stablecoin dengan aset digital
Ada pula jenis stablecoin yang dijaminkan dengan aset digital. Menurut laman Zipmex, proses penerbitan kripto jenis ini dilakukan melalui beragam protokol yang dilakukan pada blockchain.
Misalnya saja stablecoin Maker DAO (DAI), kripto yang dibangun di atas blockchain Ethereum yang diprogram untuk memiliki nilai yang sama dengan dolar AS.
DAI yang beredar di pasaran saat ini dihasilkan oleh aplikasi decentralized finance bernama MakerDAO. Untuk mendapatkan DAI yang nilainya 1:1 dengan dolar AS, pengguna harus menjaminkan sejumlah aset kripto yang disimpan di dalam tempat penyimpanan.
Saat ini berkembang stablecoin yang berbasis mekanisme algoritimik. UST, misalnya, merupakan stablecoin yang distabilkan terhadap dolar AS menggunakan mekanisme algoritme.
UST merupakan stablecoin algoritmik milik jaringan Terra. Algoritma dari UST memastikan harganya tetap stabil dengan memanfaatkan token LUNA sebagai jaminannya. Secara teori, setiap UST mengalami fluktuasi harga, LUNA akan membantu menstabilkan harganya kembali ke US$1.
Namun, stablecoin algoritmik yang dijamin oleh aset kripto ini memiliki risiko. Aset tersebut rentan terhadap kondisi pasar yang lesu.