Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi kripto (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Jakarta, FORTUNE – Pengembang maupun perusahaan aset kripto memiliki sejumlah cara untuk mempromosikan aset digital miliknya kepada investor, baik individu maupun institusi. Dalam hal ini, airdrop menjadi salah satu contoh aktivitas promosi di dunia kripto.

Airdrop merujuk kepada pemberian aset kripto baru secara cuma-cuma ataupun gratis kepada sejumlah orang ataupun komunitas oleh pengembang token. Dalam praktiknya, aset kripto yang dikirimkan oleh developer akan langsung diterima oleh investor melalui dompetnya.

Menurut laman Zipmex, airdrop dapat terjadi melalui prosedur Initial Coin Offering (ICO). Dalam implementasinya, investor bisa menebus kripto baru itu ketika masa penawaran awal sebelum aset resmi terdaftar di platform pertukaran.  

Kegiatan tersebut merupakan salah satu aktivitas promosi. Ini biasanya dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap aset kripto baru. Pada saat bersamaan, airdrop dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan volume perdagangan aset kripto baru di platform pertukaran.

Situs web Bitocto menyebutkan sejumlah alasan pengembang menawarkan airdrop. Selain demi meningkatkan kesadaran investor, kegiatan itu untuk menarik minat investor. Aset kripto yang diberikan secara gratis dapat mendorong pembicaraan di kalangan investor. Terlebih, dalam dunia aset kripto, rumor merupakan sebentuk engagement antara pengembang dan investor.

Cara mendapatkan airdrop

Ilustrasi aset kripto. Shutterstock/Chinnapong

Bagi investor, terdapat berbagai macam cara untuk mendapatkan aset kripto baru melalui mekanisme airdrop. Salah satunya, investor bisa bergabung ke komunitas pemburu airdrop seperti di Facebook, Telegram, dan lain sebagainya.

Pun demikian, dilihat dari cara mendapatkannya, airdrop aset kripto ini terbagi dalam beberapa jenis, seperti di bawah ini sebagaimana dilansir dari laman Bitocto.

  • Standar Airdrop

Pada cara ini, investor cukup mendaftarkan nama serta alamat email untuk memperoleh airdrop.

  • Bounty Airdrop

Cara airdrop ini terbilang cukup mudah. Investor cuma perlu membagikan ulang ataupun meneruskan link situs web penyedia airdrop. Nantinya, investor bisa pula mengajak temannya untuk bergabung dalam acara yang digelar oleh pemberi airdrop.

  • Holder Airdrop

Holder airdrop merupakan cara yang mewajibkan investor untuk mempunyai aset kripto dalam jumlah tertentu yang disimpan pada dompet blockchain. Dalam praktiknya, jumlah airdrop yang diperoleh bergantung pada jumlah simpanan aset kripto investor tersebut.

  • Exclusive Airdrop

Investor bisa mendapatkan airdrop dari kegiatan pembagian aset secara eksklusif atau yang populer dengan giveaway.

Risiko penipuan airdrop

Ilustrasi aset kripto. Shutterstock/Pedrosek

Meski terkesan menawarkan sejumlah manfaat, airdrop pada saat sama menyimpan risiko penipuan. Pasalnya, kegiatan tersebut menjadi salah satu modus yang paling sering digunakan oleh penipun dalam dunia aset kripto.

Penipu melalui airdrop berusaha meyakinkan investor aset kripto untuk mempercayai token baru yang dibagikan. Namun, pada kenyatannya, ketika investor telah menyelesaikan instruksi untuk beroleh airdrop, mereka baru menyadari bahwa aktivitas itu palsu dan merupakan bagian dari penipuan.

Menurut laman Zipmex, terdapat setidaknya tiga tipe penipuan yang paling sering terjadi dengan modus airdrop. Berikut penjelasannya di bawah ini.

  • Pencurian data

Penipu akan meyakinkan investor untuk mengakses sebuah laman atau pranala. Investor akan memberikan informasi pribadi, seperti alamat email hingga akses wallet. Namun, informasi tersebut lantas akan dijual ke pihak ketiga atau digunakan untuk melakukan serangan phising.

  • Pencurian private key

Investor sebaiknya curiga jika ada pengembang yang meminta akses private key dengan alasan airdrop. Pasalnya, private key menyimpan rahasia dari wallet aset kripto milik investor.

  • Penipuan referral

Tak sedikit platform yang menerapkan promo kode referral untuk meningkatkan jumlah pengguna atau volume transaksi dalam bisnisnya. Namun, cara itu pula yang kemudian diikuti oleh penipu untuk mendapatkan keuntungan.

Penipu akan meminta investor untuk mengisi registrasi tertentu dalam sebuah laman. Setelah itu, informasi pribadi investor akan digunakan untuk mendaftarkan diri dan membuat akun pada platfrom berbeda. Nantinya mereka akan menggunakan kode referral yang ada untuk mendapatkan  keuntungan pribadi.

Investor mesti waspada agar tidak tertipu ketika mengikuti airdop. Berikut ini cara menghindari penipuan airdrop sebagaimana dilansir dari laman Coinvestasi

  1. Jangan pernah mengirimkan private key
  2. Jangan mengirimkan uang. (Sebab, airdrop itu gratis).
  3. Mengecek informasi resmi dari media sosial ataupun situs web pemberi airdrop

Editorial Team