Enkripsi blockchain untuk mata uang kripto, internet of things, cloud computing. Shutterstock/Immersion Imagery
XRP berada dalam XRP Ledger, jaringan blockchain yang bersifat terbuka, terdesentralisasi, serta dapat digunakan siapa pun. Aset digital itu berperan sebagai “jembatan” antara pelbagai mata uang yang ditransfer dalam jaringan Ripple.
XRP Ledger bahkan diklaim dapat memproses transaksi dalam waktu hanya 3 sampai 5 detik saja, menurut laman Zipmex.
Tidak seperti Bitcoin, XRP tidak dapat ditambang (mining) atau diverifikasi. Hanya bank atau entitas tertentu yang dapat memverifikasi transaksi, sehingga hanya ada beberapa kelompok orang yang dapat mengontrol akun maupun merilis token.
Berikut sejumlah fakta unik mengenai aset kripto tersebut.
1. Token khusus lembaga keuangan
Dari ribuan aset kripto yang diperdagangkan di bursa, XRP mungkin merupakan satu-satu aset yang diluncurkan dengan memiliki tujuan jelas, yakni agar perusahaan bisa melakukan transfer aset. Ripple dapat memanfaatkan XRP untuk melakukan transfer secara cepat dan aman.
Dalam arti lain, XRP menjadi satu dari sedikit aset digital yang memiliki kasus penggunaan yang jelas di sektor aset kripto.
2. Skalabilitas transaksi
XRP juga terhitung aset digital yang memiliki skalabilitas transaksi mumpuni. Sebab, teknologi blockhain XRP mampu menangani 1.500 transaksi per detik selama 24 jam dan tujuh hari dalam seminggu.
Bahkan, kemampuan transaksi XRP hampir dapat disandingkan dengan perusahaan jasa pembayaran konvensional seperti Visa yang memproses 2.000 transaksi per detik.
3. Jembatan mata uang fiat
Beberapa koin digital seperti Bitcoin bertujuan menggeser dominasi mata uang fiat sebagai alat pembayaran.
Namun, tidak demikian untuk XRP. Aset digital itu hadir sebagai jembatan mata uang fiat dengan aset digital.
XRP selama ini telah bekerja dengan lebih dari 10 pelayanan transfer digital di seluruh dunia untuk mengirimkan mata uang fiat lintas batas secara efisien.
XRP bahkan hanya membutuhkan waktu penyelesaian transaksi 4 detik saja. Padahal, jasa keuangan konvensional butuh waktu tiga hingga lima hari.
4. Aset digital yang ramah lingkungan
XRP bukanlah aset kripto yang “ditambang” layaknya Bitcoin. Dengan begitu, memproduksi XRP pun tidak membutuhkan daya komputasi dan tenaga listrik besar.
5. Pengakuan internasional
Forum Ekonomi Dunia (WEF) pada 2020 mendapuk XRP sebagai aset kripto paling relevan saat ini seiring niat sejumlah bank sentral mempersiapkan mata uang digital bank sentral (central bank digital currency/CBDC).
Menurut laporan WEF, XRP dianggap sebagai aset kripto yang relevan dalam memfasilitasi CBDC dalam transaksi wholesale, terutama antar bank.