Jakarta, FORTUNE – Investor yang hendak mengambil keputusan investasi aset kripto, baik itu menjual atau membeli, sebaiknya menengok terlebih dahulu kondisi pasar termasuk persepsi para pelaku pasar. Dalam hal ini, indikator Crypto Fear and Greed Index dapat menjadi acuan.
Indikator tersebut disusun dengan premis bahwa investor aset kripto sangat emosional. Orang cenderung serakah saat kondisi pasar naik, dan mengakibatkan munculnya perasaan takut tertinggal akan sesuatu (Fear of Missing Out/FOMO).
Investor ataupun trader juga sering bertindak irasional ketika melihat harga aset kriptonya masuk dalam zona merah. Maka, indeks Crypto Fear and Greed ini bisa membantu investor untuk tidak terjebak dalam dua reaksi emosional tadi.
Dalam indikator tersebut, terdapat dua asumsi sederhana. Pertama, ketakutan ekstrem bisa menjadi pertanda bahwa investor terlalu khawatir. Itu lantas bisa menjadi peluang pembelian. Kedua, ketika investor menjadi terlalu serakah, pasar disinyalir mengalami koreksi.
Menurut laman Pintu, Crypto Fear and Greed Index dibuat oleh situs web Alternative.me yang mengacu dari Fear and Greed Index CNN Money yang digunakan untuk menganalisis pasar saham.
Indikator sama dapat digunakan untuk mengukur sentimen investor terhadap pasar. Indeks ini berisi data yang dapat mengungkapkan apakah pasar sedang naik (bullish) atau turun (bearish), sebagaimana dilansir dari laman Zipmex.