Jakarta, FORTUNE – Perkembangan teknologi digital berjalan seiring isu keberlanjutan yang juga makin gencar digaungkan oleh masyarakat global. Salah satunya, sustainable computing atau komputasi berkelanjutan.
Penggunaan energi menjadi salah satu penyokong pengembangan teknologi. World Economic Forum (WEF) mencatat bahwa pusat data, yang memfasilitasi pencarian Google, email, metaverse, AI, dan teknologi berbasis data lainnya, sedikitnya menghabiskan sekitar 1 persen dari produksi listrik global, dan jumlah ini hanya akan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan akan layanan data.
Untuk itu, konsep komputasi berkelanjutan pun dibutuhkan. Teknologi dan langkah keberlanjutan bisa diterapkan secara bersamaan, bahkan saling mendukung dan menguatkan. Berdasar pada laporan WEF soal teknologi berkembang yang bisa mengubah dunia, berikut ini, Fortune Indonesia akan mengulas lebih lanjut tentang komputasi berkelanjutan.