Royalsociety.org menuliskan bahwa neural interface, brain-computer interfaces, dan perangkat lain yang mengaburkan batasan antara pikiran dan mesin memiliki potensi yang luar biasa.
Teknologi ini dapat mengubah pengobatan dan secara mendasar mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi dan satu sama lain, namun pada saat yang sama, neural interface menimbulkan masalah etika kritis atas berbagai isu seperti privasi, otonomi, hak asasi manusia, dan kesetaraan akses.
Sebuah dialog publik independen oleh Royal Society dan Hopkins Van Mil, menemukan dukungan kuat untuk neural interface yang memungkinkan pasien untuk memulihkan sesuatu yang telah hilang karena cedera atau kondisi medis.
Meski begitu, ada juga kekhawatiran yang menurutkan dukungan atas teknologi tersebut, bila digunakan untuk meningkatkan fungsi seperti memori, konsentrasi atau keterampilan fisik di antara orang-orang yang sehat.
Saat ini ada sejumlah penggunaan neural interface dan brain-computer interfaces, yang umumnya lebih berkaitan dengan teknologi kesehatan, seperti:
- Implan otak untuk mengobati penyakit Parkinson dan tremor
- Stimulator kaki elektrik untuk membantu pemulihan stroke
- Implan koklea untuk menyampaikan suara kepada orang-orang dengan gangguan pendengaran
- Antarmuka komputer otak, biasanya headset EEG (elektroensefalografi), yang digunakan oleh para gamer untuk mengendalikan objek digital
- Stimulasi transkranial digunakan untuk meningkatkan daya ingat atau konsentrasi