Jakarta, FORTUNE – Smart Contract merupakan fitur teknologi dalam jaringan blockchain Ethereum. Inovasi tersebut memungkinkan pencatatan transaksi antara dua belah pihak tanpa validasi dari pihak ketiga.
Ethereum merupakan platform perangkat lunak yang berbasis blockchain dengan karakteritsik open source serta terdesentralisasi. Jaringan blockchain tersebut secara perdana meluncur pada 2015 dan memiliki aset kripto dengan nama Ethereum yang kapitalisasi pasarnya terbesar kedua setelah Bitcoin.
Smart contract merupakan salah satu fitur teknologi di dalam Ethereum. Secara sederhana, kontrak ini merupakan bahasa pemrograman yang memungkinkan pengaturan kontrak antara dua pihak secara otomatis dalam sistem blockchain.
Jadi, kontrak pintar adalah sebuah program yang berjalan pada blockchain Ethereum, menurut laman Zipmex. Program tersebut dikembangkan menggunaakan bahasa asli Ethereum yang disebut Solidity.
Sebagai sebuah kontrak, smart contract bersifat deterministik, transparan, otonom, terdistribusi dan abadi. Sifat-sifat ini menjadikannya ideal untuk dipakai sebagai nilai tukar pengganti kepercayaan antar dua pihak yang tidak saling mengenal pada jaringan produk blockchain, termasuk keuangan terdesentralisasi (decentralized finance/DeFi).