Jakarta, FORTUNE – Investor kripto bisa melirik strategi scalping ketika melakukan trading aset tersebut demi memperoleh keuntungan. Namun, strategi ini mungkin tidak mudah diterapkan karena harus memperhatikan pelbagai indikator.
Scalping merupakan salah satu istilah yang populer dalam dunia trading termasuk aset kripto. Ia merujuk pada strategi trading untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu singkat.
Strategi scalping dilakukan dengan dengan cara melakukan pembelian dan penjualan aset kripto yang selisih harga tidak sedikit, menurut situs web Luno. Dalam praktiknya, scalping membutuhkan kecepatan dalam mengeksekusi pembelian atau penjualan sebuah aset kripto. Sebab, selisih sedikit waktu saja bisa membuat investor mengalami kerugian terlebih jika fokusnya adalah menjual aset.
Laman Indodax menyatakan scalping adalah metode trading aset kripto yang dapat membantu trader untuk mendapatkan keuntungan kecil dalam jangka waktu yang pendek ataupun singkat.
Dalam melakukan metode ini, para trader perlu bertindak cepat tanpa harus menghabiskan banyak waktu untuk mengambil keputusan. Trader biasanya akan beraksi saat terjadi peningkatan minat pada aset tertentu dengan volume tinggi dan likuiditas yang baik
Karenanya, trader akan sangat bergantung pada peristiwa jangka pendek yang mendorong peningkatan minat pada aset karena sejumlah sentimen luar seperti berita.