Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi kantor (unsplash.com/Israel Andrade)

Jakarta, FORTUNE - Grup Meta, induk usaha Facebook dan Instagram, terpaksa mengakhiri sewa gedung di London 18 tahun lebih awal dari perkiraan. Kerugian finansial pun tak terelakkan.

Meta memutuskan mengosongkan gedung delapan lantai yang berlokasi di 1 Triton Square, London, Britania Raya milik British Land. Akan tetapi, melepas lahan itu berarti perusahaan harus merelakan sekitar US$181 juta. Angka itu setara dengan biaya sewa selama tujuh tahun, sebagaimana dikutip dari Fortune.com.

Seperti perusahaan teknologi lain, setelah pandemi ini, Meta telah kembali menerapkan kebijakan bekerja di kantor tiga hari dalam sepekan. Bahkan, ada aturan yang mewajibkan itu, sehingga pelanggarnya berisiko beroleh konsekuensi besar.

Namun, keputusan pengosongan kantor di London oleh Meta mengindikasikan, perilaku para pekerja dari sebelum pandemi, masa pandemi, dan prapandemi berubah terlalu signifikan untuk membenarkan biaya sewa tambahan gedung.

Faktor lainnya, jumlah karyawan teknologi kini diduga tidak sebanyak sebelum pandemi. Sebab, setelah pandemi kian terkendali, ada PHK massal di sektor teknologi. Termasuk di Meta, yang diumumkan langsung oleh CEO Mark Zuckerberg. Contohnya, pada Maret lalu, ia mengungkapkan rencana memberhentikan 10.000 pekerja di berbagai lini bisnis perusahaan.

Meta sendiri memiliki tiga kantor di London. Dua lainnya berada di area King's Cross dan Brock Street dekat stasiun kereta Euston. Namun, biaya terbesar secara khusus dialokasikan untuk kantor di Triton Square, yang baru saja dikosongkan pada September lalu.

"[Itu] jumlah uang yang sangat besar. Dalam 20 tahun ini, saya tak bisa bayangkan ada penyewa yang bayar [begitu banyak] demi mengembalikan ruang yang tak mereka tempati," kata Analis di Peel Hunt, Matthew Saperia, sebagaimana dilansir dari Financial Times.

Saat Fortune.com meminta tanggapan, Meta menolak berkomentar.

Berdampak pada pemilik properti dan lahan

Editorial Team

Tonton lebih seru di