Jakarta, FORTUNE - Meta Platforms, Inc. meluncurkan generasi terbaru kacamata pintar hasil kolaborasinya dengan EssilorLuxottica. Langkah ini dianggap sebagai upaya paling serius perusahaan tersebut mewujudkan komputasi berbasis augmented reality (AR) bagi konsumen massal, dengan memperkenalkan fitur terobosan berupa layar terintegrasi (heads-up display).
Produk teranyar yang hadir di pasar dalam merek Ray-Ban dan Oakley ini menjadi lompatan signifikan dari pendahulunya yang hanya berfokus pada fungsi kamera dan audio. Pasalnya, kini pengguna dapat melihat notifikasi, petunjuk arah, hingga terjemahan bahasa secara langsung melalui proyeksi visual pada bidang pandang mereka, tanpa perlu menatap layar ponsel.
Peluncuran ini menegaskan ambisi jangka panjang Meta membangun platform komputasi masa depan yang tidak lagi bergantung pada gawai genggam.
"Ini adalah kacamata pintar pertama yang benar-benar ingin Anda kenakan sepanjang hari," ujar CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam acara peluncuran, seperti dikutip dari TechCrunch.
Kehadiran layar menjadi pembeda utama yang mentransformasi perangkat ini dari sekadar aksesori menjadi antarmuka komputasi mandiri.
Untuk mengendalikan fungsi layar tersebut, Meta memperkenalkan sebuah gelang pengendali (wristband controller) yang berfungsi sebagai antarmuka neural. Perangkat ini memungkinkan pengguna menavigasi menu dan berinteraksi dengan konten AR melalui gestur tangan sederhana. Menurut The Verge, inovasi ini dirancang demi menciptakan interaksi lebih mulus dan intuitif.
"Gelang pengendali adalah kunci membuka pengalaman AR sejati tanpa perlu meraba-raba ponsel Anda," kata Andrew "Boz" Bosworth, CTO Meta, dikutip dari The Verge.
Kombinasi antara kacamata berdesain modis dan pengendali canggih ini menunjukkan keseriusan Meta membangun ekosistem perangkat keras.
Kolaborasi berkelanjutan dengan EssilorLuxottica, pemilik merek Ray-Ban dan Oakley, memegang peranan penting. Meta berupaya keras mengatasi tantangan utama adopsi kacamata pintar di masa lalu, yakni desain kaku dan tidak menarik.
Dengan mempertahankan estetika ikonik, Meta berharap produk ini dapat diterima secara luas.
"Tujuan kami adalah memadukan teknologi inovatif dengan gaya abadi," kata seorang eksekutif EssilorLuxottica, demikian warta Mashable.
Dari perspektif bisnis, peluncuran ini adalah pertaruhan besar Meta keluar dari dominasi ekosistem aplikasi seluler dan membangun platformnya sendiri. Zuckerberg secara terbuka menyatakan visinya menjadikan perangkat sandang sebagai gerbang utama menuju metaverse.
"Kami melihat kacamata ini bukan sebagai aksesori ponsel, melainkan sebagai langkah selanjutnya menuju platform komputasi baru," ujar Zuckerberg, dikutip dari TechCrunch.
Dengan kemampuan menampilkan informasi kontekstual secara real-time, kacamata ini membuka potensi aplikasi yang luas, mulai dari navigasi perkotaan hingga bantuan kerja di lapangan.
"Kemampuan melihat notifikasi, mendapatkan petunjuk arah, dan menerjemahkan percakapan secara langsung di bidang pandang Anda adalah sebuah perubahan fundamental," demikian laporan The Verge.