Jakarta, FORTUNE - Meta Platforms Inc dilaporkan berencana melakukan pemangkasan serius pada divisi Metaverse. Menurut warta Bloomberg, para eksekutif perusahaan tengah mempertimbangkan pemotongan anggaran platform realitas virtual hingga 30 persen. Langkah efisiensi ini bahkan disebut akan mencakup pemutusan hubungan kerja (PHK).
Sebagai bagian dari rencana pemangkasan tersebut, Meta dilaporkan dapat mulai memberhentikan staf Metaverse paling cepat pada Januari 2026.
Juru bicara Meta, Nisa Anklesaria, mengonfirmasi adanya pergeseran alokasi investasi perusahaan.
“Dalam portofolio Reality Labs kami secara keseluruhan, kami mengalihkan sebagian investasi kami dari Metaverse ke kacamata AI dan perangkat wearable mengingat momentumnya,” ujar Nisa, dikutip dari The New York Times, Jumat (5/12).
Apabila rencana tersebut diteruskan, langkah ini mengindikasikan kurangnya minat umum terhadap produk andalan Meta, seperti platform sosial Horizon World, dan perangkat VR headset Meta Quest.
Sumber Bloomberg menyebutkan CEO Mark Zuckerberg sebenarnya meminta para eksekutif memotong anggaran 10 persen secara menyeluruh dalam perencanaan tahunannya. Namun, divisi Metaverse di dalam Reality Labs diminta memangkas pengeluaran lebih banyak lagi. Alasannya, Meta belum melihat tingkat persaingan ketat di industri tersebut seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Sejak itu, Zuckerberg telah mengalihkan fokus perusahaan ke perkembangan superintelligence melalui serangkaian perekrutan besar. Baru-baru ini, perusahaan merekrut mantan desainer UI Apple, Alan Dye, untuk mengawasi desain “integrasi perangkat keras, perangkat lunak, dan AI untuk antarmukanya.”
Tekanan terhadap divisi Metaverse juga didorong oleh faktor finansial. Reality Labs telah merugi sekitar US$70 miliar sejak akhir 2020. Bloomberg melaporkan bahwa dalam laporan pendapatan terbaru, divisi tersebut masih terus mengeluarkan banyak uang.
Menurut laporan Tech Crunch, sejak perubahan nama perusahaan menjadi Meta pada 2021, investor skeptis terhadap alokasi sumber daya ke proyek-proyek Metaverse yang merugi miliaran dolar tiap kuartal.
Pasar merespons kabar ini dengan kenaikan harga saham. Saham Meta tercatat melonjak sekitar 3 persen pada Kamis, usai berita tersebut muncul.
