Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Microsoft Indonesia. (Fortuneidn/Bayu)

Jakarta, FORTUNE - Microsoft melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.900 karyawan di Activision Blizzard dan Xbox pada pekan ini.  Pemangkasan karyawan ini mencakup sekitar 8 persen dari keseluruhan divisi Microsoft Gaming yang memiliki total sekitar 22.000 karyawan. 

The Verge, Jumat (26/1), melansir CEO Microsoft Gaming, Phil Spencer, mengirimkan surat kepada seluruh stafnya.

“Seiring kami bergerak maju pada 2024, pimpinan Microsoft Gaming dan Activision Blizzard berkomitmen untuk menyelaraskan strategi dan rencana eksekusi dengan struktur biaya berkelanjutan yang akan mendukung keseluruhan pertumbuhan bisnis kami,” tulisnya dalam memo internal.

Surat itu menyebutkan bahwa karyawan yang tardampak kebijakan ini akan mendapatkan dukungan berupa pesangon sesuai aturan ketenagakerjaan.

Ke depan, Microsoft akan terus berinvestasi pada bidang yang akan mengembangkan bisnis dan mendukung strateginya untuk menghadirkan lebih banyak permainan ke lebih banyak pemain di seluruh dunia. 

“Meskipun ini adalah momen yang sulit bagi tim kami, saya tetap yakin dengan kemampuan Anda untuk menciptakan dan memelihara permainan, cerita, dan dunia yang menyatukan para pemain,” ujarnya.

Mundurnya eksekutif Blizzard

Bersamaan dengan PHK ini, Presiden Blizzard, Mike Ybarra, juga telah memutuskan untuk meninggalkan perusahaan. Microsoft berencana menunjuk presiden Blizzard baru pekan depan.

“Seperti yang Anda ketahui, Mike sebelumnya menghabiskan lebih dari 20 tahun di Microsoft. Sekarang setelah dia menyelesaikan akuisisi sebagai presiden Blizzard, dia memutuskan untuk meninggalkan perusahaan,” kata Presiden Microsoft Studios, Matt Booty, dalam memo internal.

Booty mengatakan telah membatalkan game survival Blizzard yang telah diumumkan sebelumnya. Kemudian, untuk orang yang sebelumnya menangani game tersebut dialihkan ke proyek baru yang lebih menjanjikan untuk tahap awal pengembangan.

Tren PHK perusahaan teknologi

Editorial Team

Tonton lebih seru di