Jakarta, FORTUNE – Microsoft melaporkan sekitar 92 persen karyawan kantoran di Indonesia telah menggunakan kecerdasan buatan (AI) generatif di tempat kerja. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan angka global yang mencapai 75 persen, dan Asia Pasifik 83 persen.
Hal ini terungkap dari hasil riset bertajuk Work Trend Index 2024 yang digarap bersama LinkedIn
“Saat ini, kita sedang berada di era transformasi AI yang memungkinkan kita untuk berkreasi dan berinovasi jauh lebih cepat. Kecepatan Indonesia dalam beradaptasi dan bertumbuh di era ini pun menunjukkan bahwa kita berada di jalur yang tepat untuk merealisasikan peluang ekonomi digital Indonesia dan menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat luas,” kata Direktur Utama Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (11/6).
Laporan tahunan yang telah dirilis sejak Mei 2024 melibatkan 31.000 responden dari 31 negara, yakni Amerika bagian utara, Amerika Latin, Asia Pasifik, dan Eropa. Data survei di Asia Pasifik sudah mencakup data Indonesia.
Dalam riset itu juga, terlihat bahwa 92 persen pemimpin perusahaan di Indonesia percaya akan pentingnya adopsi AI untuk menjaga keunggulan kompetitif perusahaan, lebih tinggi dibandingkan angka global 79 persen dan Asia Pasifik 84 persen.
Meski demikian, 48 persen merasa khawatir kepemimpinan pada organisasinya masih belum memiliki visi dan rencana untuk menerapkan AI dalam perusahaan; lebih rendah dibandingkan angka global 60 persen dan Asia Pasifik 61 persen.