Jakarta, FORTUNE – Dewan Emas Dunia menyampaikan ambisinya untuk membuat perdagangan emas menjadi lebih likuid, termasuk dengan memanfaatkan teknologi blockchain. Menurut organisasi global pengembangan pasar untuk industri emas ini, rencana digitalisasi tersebut diharapkan akan membuat lebih banyak investor untuk menempatkan dananya di emas.
Dikutip dari Bloomberg, Rabu (19/10), rencana Dewan Emas Dunia ini akan menyasar perdagangan Batangan emas senilai US$500 miliar yang berada di bawah jaringan London Raya.
Selama ini perdagangan salah satu pasar komoditas tertua itu bergantung pada jaringan brankas dengan keamanan tinggi yang terletak di bawah London Raya. Di sana, sekitar 50.000 batang emas, masing-masing bernilai lebih dari $650.000, berpindah tangan setiap hari di antara empat bank besar yang bertugas memproses transaksi
Sistem tersebut, yang mencakup sekitar $500 miliar emas yang disimpan di lokasi, telah berjalan, namun hanya mengalami sedikit perubahan dalam dua dekade terakhir.
Sementara, David Tait, yang mengepalai Dewan Emas Dunia, berpikir sudah waktunya terjadi perombakan terhadap perdagangan emas.
Mantan bankir investasi ini mencoba mendorong perubahan yang dapat meningkatkan permintaan emas secara signifikan. Misalnya, menggunakan teknologi blockchain untuk melacak peredaran tiap batangan emas di dunia.
Jika itu berjalan, kata dia, sangat mungkin membuat token digital yang didukung oleh emas fisik. Dengan demikian, komoditas tersebut lebih mudah untuk diperdagangkan.
