Jose Fernandez da Ponte juga menyebutkan, PayPal memiliki pandangan bullish di lebih banyak negara yang merangkul stablecoin dan mata uang bank sentral, sebuah perkembangan yang akan mendukung model bisnis perusahaan. Meskipun saat ini belum diketahui secara detail berapa banyak kripto yang berkontribusi pada keuntungan PayPal. Apalagi perusahaan tidak mengungkapkan berapa banyak orang yang menggunakan layanan Bitcoin dan Ethereum.
Jika Coinbase dan Robinhood dua perusahaan dengan bisnis kripto besar adalah perbandingan apa pun, volume transaksi kripto di PayPal kemungkinan telah turun secara signifikan dengan penurunan pasar baru-baru ini. Mengingat kondisi pasar kripto saat ini yang sedang tertekan akibat berbagai fenomena yang terjadi, Ponte mengatakan dirinya tidak terpengaruh dengan hal tersebut.
"Ada banyak diskusi tentang musim dingin kripto, tetapi penting untuk melihat lebih dari itu. Tren makro adopsi kripto yang luas tidak terganggu karena hal itu," ujarnya.
Sebelumnya, PayPal melakukan segala untuk memungkinkan integrasi blockchain dan cryptocurrency ke layanannya, menurut seorang eksekutif senior di perusahaan tersebut.
Wakil presiden PayPal Richard Nash dalam sebuah pernyataan eksklusif kepada Cointelegraph di Forum Ekonomi Dunia pada 23 Mei mengatakan, PayPal bekerja keras untuk mendukung semua kemungkinan layanan digital, termasuk mata uang digital dan central bank digital currenc (CBDC).
Setelah meluncurkan layanan beli, tahan, dan jual untuk Bitcoin (BTC) di seluruh Amerika Serikat pada 2020, PayPal terus memperluas penawaran terkait mata uang digitalnya.
“Hanya berjalan perlahan di perisai kripto dengan pembelian atau penahanan di yurisdiksi tertentu. Kami masih mencari untuk bekerja dengan orang lain untuk merangkul semua yang kita bisa, apakah itu koin yang kita miliki hari ini di dompet digital PayPal, mata uang digital pribadi atau CBDC di masa depan,” ujar Nash dikutip dari Cointelegraph, dikutip Jumat (10/6).