Jakarta, FORTUNE – Laporan 'Dampak Ekonomi AI Generatif: Masa Depan Pekerjaan di Indonesia' yang dikeluarkan oleh Access Partnership dalam kerja sama dengan ELSAM dan dengan dukungan Microsoft mengungkapkan, penggunaan AI Generatif untuk melengkapi aktivitas kerja dapat membantu membuka kapasitas produksi sebesar US$243,5 miliar di seluruh perekonomian Indonesia. Angka ini setara dengan 18 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun 2022.
Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, mengatakan bahwa Generasi baru AI, yakni AI Generatif, membantu manusia untuk berinteraksi dengan data dalam cara-cara baru, dari merangkum teks, mendeteksi anomali, hingga mengenali gambar.
"Antarmukanya yang berbentuk natural language memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan teknologi ini menggunakan bahasa sehari-hari, dan kemampuannya sebagai reasoning engine membantu kita mengidentifikasi pola serta menarik insights secara jauh lebih cepat,” ujar Dharma di Jakarta, Senin (30/10).
Ia pun menambahkan, kombinasi kedua kapabilitas tersebut memungkinkan setiap orang dan organisasi untuk memiliki copilot-nya sendiri; mencetuskan kreativitas, mengakselerasi penemuan, dan meningkatkan efisiensi. “Ketika dimanfaatkan secara bertanggung jawab, seluruh hal ini akan berdampak positif pada perekonomian,” tambahnya.