Jakarta, FORTUNE - Perusahaan raksasa Nike baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan menciptakan dunia virtual baru, Nikeland, di platform metaverse Roblox. Dibuat identik seperti ‘markas’ aslinya, Nikeland memiliki stadion, lapangan, dan arena, di mana pemain dapat bersaing dalam lusinan permainan virtual seperti tag dan dodgeball.
Penghuni metaverse bahkan dapat mendandani karakter virtual (avatar) mereka dengan sepatu kets dan pakaian Nike terbaru yang dirilis di toko virtual di platform. Konsep metaverse kian menarik dan diperkirakan akan menjadi ladang bisnis yang menjanjikan.
Tak hanya Nike, perusahaan lainnya—mulai dari luxury brand seperti Balenciaga, Gucci, dan Sotheby's hingga perusahaan mass-market seperti Coke, Chipotle, dan Wendy's—bergegas untuk membuat atau menggunakan metaverse.
Gagasan ruang 3D virtual yang persisten, imersif, dan dapat dijelajahi bersama kian memikat saat NFT terhubung dengan metaverse—dan bisnis juga telah berinvestasi di NFT. Meskipun demikian, perlu kejelian melihat peta peluang bisnis di metaverse.
Sementara brand digital dapat menerapkan keahlian mereka yang ada ke metaverse dengan menggunakan persona dan konten digital mereka untuk terhubung dengan konsumen, maka perusahaan lain harus belajar dengan cepat jika mereka ingin tetap mengikuti pesaing.
Dilansir dari Fortune, Selasa (7/12), berdasarkan pengalaman para pakar dari The BCG Henderson Institute menganalisis pendekatan yang akan membantu perusahaan memikirkan strategi metaverse mereka.