Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Shuterstock/Michael Vi

Jakarta, FORTUNE – Meta Platforms, Inc., untuk pertama kalinya melaporkan penurunan pendapatan dalam sepuluh tahun terakhir. Revenue induk Facebook itu pada Q2-2022 turun 1 persen dalam setahun (year-on-year/yoy) menjadi US$28,82 miliar.

Pada saat sama, Meta menanggung kenaikan biaya dan pengeluaran hingga 22 persen menjadi US$20,44 miliar. Kondisi tersebut berpengaruh pada labanya yang hanya mencapai US$6,69 miliar, atau turun 36 persen secara tahunan.

Dikutip dari The Verge, Jumat (29/7), raihan kinerja tersebut menegaskan ganjalan yang tengaha dihadapi Meta. Ambil misal kebijakan privasi Apple “Ask App not to track” yang telah membuat iklan Meta jauh lebih tidak efektif. Di samping itu, perlambatan ekonomi membuat para pengiklan menyesuaikan anggaran belanjanya.

Selain masalah privasi Apple, bisnis inti Meta juga terdampak oleh persangan dengan platform video pendek TikTok. Meta harus melakukan sejumlah perombakan seperti memperbarui aplikasi intinya dan meningkatkan penargetan iklannya dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Dalam keterangan resmi kepada media, Meta memperkirakan total pendapatan kuartal ketiganya tahun ini akan berkisar US$26 miliar sampai US$28,5 miliar. 

Strategi Meta

Editorial Team

Tonton lebih seru di