Jakarta, FORTUNE - Perusahaan teknologi, META, melaporkan kinerja keuangan solid sepanjang kuartal pertama 2025. Hal ini kemudian mendorong perusahaan meningkatkan taget belanja modalnya tahun ini.
Perusahaan induk dari Facebook dan Instagram ini membukukan pendapatan sebesar US$42,31 miliar, melampaui proyeksi analis yang memperkirakan angka US$41,40 miliar. Capaian pendapatan tersebut turut mendorong laba per sahaan menjadi US$6,43, jauh di atas estimasi pasar sebesar US$5,38.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyatakan bahwa kemajuan yang terjadi di industri saat ini dan peluang ke depan sangat luar besar. “Saya ingin memastikan bahwa kami bergerak secara agresif dan efisien, sekaligus membangun infrastruktur dan tim terbaik,” ujarnya seperti dikutip dari RBC Ukraine, Jumat (2/5).
Peningkatan performa perusahaan ini juga turut mendorong optimisme META untuk melanjutkan kinerja solid pada kuartal kedua 2024, dan memproyeksikan pendapatan antara US$42,5 miliar sampai US$45,5 miliar.
Untuk menunjang optimisme tersebut META berencana meningkatkan belanja modal pada tahun ini. META memproyeksikan belanja modal tahun ini berada di kisaran US$64 miliar hingga US$72 miliar, meningkat dari estimasi sebelumnya sebesar US$65 miliar. Alokasi anggaran tersebut terutama ditujukan untuk memperkuat operasi inti seperti sistem komputasi iklan.
Chief Financial Officer Meta, Susan Li, menjelaskan bahwa investasi tersebut juga mendukung infrastruktur kecerdasan buatan (AI) serta mengantisipasi potensi kenaikan biaya perangkat keras akibat tarif.
Meskipun terdapat peningkatan capex tahun ini, apalagi di tengah kekhawatiran terkait tarif di Amerika Serikat, kekuatan Meta dalam sektor periklanan digital disebut-sebut tetap menjadi pilar utama. Kepala Analis di Sonata Insights, Debra Aho Williamson, menilai selama pendapatan iklan Meta bertahan kuat, lonjakan belanja modal tidak akan menjadi beban berat bagi investor.