Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Logo Alphabet Inc. dan Google terlihat terpampang di smartphone. Shutterstock/IgorGolovniov

Jakarta, FORTUNE – Induk perusahaan Google, Alphabet, mencatatkan kenaikan pendapatan 15 persen menjadi US$88,3 miliar atau Rp1,38 kuadriliun (kurs Rp15.656,18/US$) padakuartal III 2024. Kenaikan ini diperkuat penerapan teknologi AI pada produk dan layanan perusahaan. Raihan pendapatan ini bahkan melampaui ekspektasi Wallstreet sebesar US$86,3 miliar.

CEO Google, Sundar Pichai, mengatakan lebih dari seperempat dari semua kode baru di Google sekarang dihasilkan oleh teknologi AI, dengan teknisi manusia memeriksa keakuratan pekerjaan. “Dengan ukuran apa pun – volume token, panggilan API penggunaan konsumen, adopsi bisnis – penggunaan model Gemini berada dalam periode pertumbuhan yang cepat,” ujarnya seperti dikutip dari Fortune.com, Rabu (30/10).

Produk pencarian Google tetap menjadi mesin pendapatan utama perusahaan, menghasilkan pendapatan sebesar US$49,3 miliar selama kuartal tersebut, meningkat 12 persen dari tahun lalu. Pendapatan dari YouTube mencapai US$8,9 miliar atau meningkat 12 persen. Sementara, pendapatan dari Cloud mencapai US$11,3 miliar atau meningkat 34 persen; TAC atau biaya akuisisi lalu lintas, mencapai pendapatan US$13,7 miliar, naik hampir 9 persen; dan laba per saham naik menjadi US$2,12.

Untuk laba bersih terdapat kenaikan 34 persen dari periode tahun sebelumnya menjadi US$26 miliar. Hal ini mendongkrak saham Alphabet naik 5,3 persen menjadi US$180,20 dalam perdagangan setelah jam kerja pada hari Selasa (29/10). Namun, jumlah karyawan perusahaan secara keseluruhan turun sebanyak 1.112 orang dibandingkan tahun lalu.

Sebelumnya, Pichai berulang kali menyebut keberhasilan perusahaan yang sedang berkembang dengan orang-orang dan perusahaan yang menggunakan AI-nya, berbagai alatnya yang berjalan pada model Gemini Google.

Langkah ke depan

Editorial Team

Tonton lebih seru di