Ilustrasi penggunaan teknologi dalam bisnis/Pixabay
Meski begitu, CoE juga memiliki sejumlah tantangan dalam penerapannya. Mengutip laman resmi Universitas Padjajaran, berikut cara mengatasinya.
- Keterbatasan Sumber Daya
Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan sumber daya, baik finansial maupun sumber daya manusia. Untuk mengatasi hal ini, penting bagi institusi untuk mencari pendanaan dari berbagai sumber, termasuk pemerintah, swasta, dan donor internasional. - Kurangnya Kolaborasi
Kolaborasi antara berbagai pihak, seperti akademisi, industri, dan pemerintah, seringkali menjadi kendala. Untuk mengatasi hal ini, institusi perlu membangun jaringan kerja sama yang kuat dan terstruktur. - Kurangnya Pengetahuan dan Keterampilan
Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan CoE juga menjadi tantangan. Program pelatihan dan pengembangan kompetensi bagi staf dan pengelola CoE dapat membantu mengatasi masalah ini. - Regulasi dan Birokrasi
Regulasi dan birokrasi yang rumit dapat menghambat proses pembangunan CoE. Pemerintah perlu mengembangkan kebijakan yang mendukung pembangunan CoE dengan cara mengurangi hambatan birokrasi dan mempercepat proses regulasi.
Adapun cara untuk menghadapi berbagai tantangan ini bisa dilakukan dengan sejumlah upaya, seperti pengembangan sumber daya, mulai dari tenaga manusia sampai pendanaan; penguatan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti akademisi, industri, sampai pemerintah; membuat pelatihan dan pengembangan kompetensi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam pengelolaan CoE; serta mengupayakan reformasi regulasi yang berfokus pada pembangunan CoE.
Demikianlah beberapa hal yang perlu diketahui tentang CoE dan pentingnya dalam pengembangan teknologi AI di Indonesia. Melalui kolaborasi antara akademisi dan industri, pusat ini dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan bisnis.