Jakarta, FORTUNE - Alibaba Group Holding membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 4 persen pada kuartal yang berakhir Juni, tapi meleset dari estimasi. Pendapatan Alibaba naik menjadi 243,2 miliar yuan atau US$34 miliar, lebih lambat bila dibandingkan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya yang mencapai 7 persen.
Hal ini terjadi karena raksasa teknologi tersebut menghadapi perlambatan ekonomi menyusul sikap berhati-hati konsumen Cina dalam membelanjakan uangnya di tengah kondisi perekonomian yang sedang tidak baik.
Alibaba juga bergulat dengan persaingan ketat dari para pesaingnya termasuk JD.com, serta Pinduoduo dan Douyin milik ByteDance.
Warta dari Reuters, Jumat (16/8), menyatakan pendapatan pada divisi e-commerce domestik turun 1 persen ketika jumlah pembeli dan frekuensi pembeliannya meningkat hingga dua digit.
Raksasa e-commerce Cina ini terpaksa menerapkan strategi diskon besar-besaran dan promosi untuk menarik pembeli, sehingga menekan margin pada seluruh sektor ritel.
"Penurunan belanja di Cina adalah nyata. Konsumen mengurangi belanja, mengurangi pembelian, dan menjadi lebih rasional," kata analis M Science Vinci Zhang. "Jadi, memasuki paruh kedua tahun ini, Alibaba dan JD.com kemungkinan akan terus menghadapi tantangan."
Laba Alibaba pada periode ini turun 29 persen menjadi 24,3 miliar yuan, lebih buruk dari 30,4 miliar yuan yang diperkirakan oleh para analis.