Perusahaan Teknologi Cina Melonjak Berkat DeepSeek dan AI

Jakarta, FORTUNE - Revolusi DeepSeek tengah mengguncang sektor teknologi Cina, dengan ratusan perusahaan mengadopsi model AI inovatif ini ke dalam produk mereka.
AI ini—bersifat open-source, bertenaga, dan relatif murah—membalikkan pandangan pesimistis terhadap industri teknologi Cina. Ditambah dengan keyakinan bahwa Beijing siap mendukung sektor swasta, yang diperkuat pertemuan Xi Jinping dengan para eksekutif teknologi, investor kini optimistis terhadap kebangkitan industri ini.
Indeks Hang Seng Tech, yang melacak perusahaan teknologi di Hong Kong, naik 34 persen sejak awal tahun, jauh melampaui Nasdaq-100 yang hanya naik 5,2 persen pada periode yang sama.
Baidu melaporkan pendapatan kuartal terakhir 2024 sebesar 34,1 miliar yuan (US$4,7 miliar), turun 2 persen dari tahun sebelumnya. Namun, pendapatan cloud melonjak 26 persen, menunjukkan kekuatan AI generatif meskipun sektor lain, seperti periklanan, masih tertekan akibat lemahnya ekonomi Cina.
Sebagai salah satu pelopor AI generatif di Cina dengan ERNIE Bot, Baidu kini menghadapi pesaing baru. Pekan lalu, perusahaan mengumumkan versi baru ERNIE, menjadikannya gratis bagi pengguna, serta menjadikannya open-source.
"Satu hal yang kami pelajari dari DeepSeek adalah bahwa open-sourcing model terbaik dapat sangat membantu adopsi," kata CEO Baidu Robin Li, mengutip Fortune.com (24/2). Namun, saham Baidu turun 7,6 persen minggu ini dan hanya mencatatkan kenaikan 11 persen sepanjang tahun ini.