Jakarta, FORTUNE – Sam Bankman-Fried, CEO bursa aset kripto FTX, mesti pasrah kehilangan harta US$14,6 miliar atau lebih dari Rp228 triliun dalam waktu hanya semalam. Kekayaan orang berpengaruh di industri aset kripto global ini menyusut karena perusahannya terancam bangkrut.
Menurut Bloomberg, Rabu (9/11), sebelum FTX mengalami krisis likuiditas, Bankman-Fried tercatat memiliki kekayaan US$15,2 miliar atau lebih dari Rp238 triliun.
Namun, semuanya berubah usai pengumuman bahwa FTX mengalami penarikan dana secara besaran-besaran dari pengguna, Selasa (8/11).
Kini, Bankman-Fried tercatat hanya memiliki harta mencapai US$991,5 juta atau setara dengan Rp15,6 triliun. Dengan kata lain, kekayaannya tergerus lebih dari 94 persen, dan dianggap sebagai keruntuhan kekayaan terbesar di antara para miliarder AS, demikian Business Insider.
Pada Maret, Sam Bankman-Fried dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia aset kripto. Sebagai salah satu orang terkaya dalam sejarah dalam usia belia, ia mulai mengumpulkan kekuasaan dan pengaruh dalam waktu yang relatif singkat. Bankman-Fried bahkan sempat menjadi salah satu donatur terbesar untuk partai Demokrat Amerika Serikat.
Dikutip dari Fortune.com, perjalanan Bankman-Fried menuju kesuksesan finansial, dikombinasikan dengan kepribadiannya yang unik, termasuk kebiasannya yang gemar tidur di kantor, menjadikannya salah satu tokoh favorit di industri aset kripto.
Pada awal tahun ini, dia sempat berjanji untuk menyumbangkan US$21 miliar atau lebih dari Rp329 triliun unutk kegiatan amal. Ia bahkan bertekad untuk menghabiskan US$1 miliar atau setara dengan Rp15 triliun demi mendukung kandidat politik yang selaras dengan misinya.