Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi Artificial Intelligence.
Ilustrasi Artificial Intelligence. (Pixabay/geralt)

Jakarta, FORTUNE - Ketua Alibaba Group, Joe Tsai, memperingatkan potensi terbentuknya gelembung dalam investasi kecerdasan buatan (AI) di Amerika Serikat.

Berbicara dalam HSBC Global Investment Summit di Hong Kong pada Selasa, Tsai mengaku "tercengang" dengan besarnya investasi pusat data AI di AS, termasuk proyek Stargate yang diumumkan pada Januari lalu. Proyek tersebut melibatkan OpenAI, SoftBank, dan Oracle dengan total belanja sebesar US$500 miliar.

"Saya rasa itu tidak sepenuhnya diperlukan. Menurut saya, orang-orang berinvestasi lebih dulu sebelum ada permintaan yang nyata... Apakah pemikiran ini benar atau salah? Itu bisa dinilai sendiri," ujar Tsai, melansir Fortune.com, Rabu (26/3).

Kekhawatiran terbesar Tsai adalah fenomena di mana pengembang pusat data membangun proyek baru secara spekulatif, tanpa adanya kesepakatan pasti dengan perusahaan AI besar seperti Microsoft, Google, atau bahkan Alibaba.

"Saya mulai melihat tanda-tanda awal dari sebuah gelembung," kata Tsai.

Peringatan ini bukan yang pertama kali muncul. Sejak OpenAI meluncurkan ChatGPT pada akhir 2022, isu gelembung investasi AI telah menjadi perbincangan luas. Namun, sebagian besar kritik datang dari mereka yang mempertanyakan ketergantungan industri terhadap model bahasa besar karena masalah akurasi dan profitabilitas yang belum terselesaikan.

Optimistis masa depan AI

Editorial Team

Tonton lebih seru di