Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi Refurbished. Shutterstock/Rawpixel.com

Jakarta, FORTUNE – Pasar ponsel pintar bekas yang telah diperbarui (refurbished) membukukan kinerja cemerlang tahun lalu. Menurut laporan dari firma riset pasar Counterpoint Research, pasar gawai refurbished ini pada 2021 sanggup tumbuh 15 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Bahkan, pertumbuhan pasar smartphone bekas ini dianggap melampaui kinerja ponsel baru. Counterpoint Research mencatat pertumbuhan pengiriman ponsel baru tahun lalu hanya 4,5 persen.

“Karena masalah keberlanjutan yang menarik lebih banyak minat, konsumen dihadapkan pada lebih banyak manfaat dari memilih perangkat yang sudah dimiliki sebelumnya. Kesadaran pelanggan akan ponsel cerdas yang diperbarui, alternatif bekas bersertifikat, pemeriksaan kualitas di pasar sekunder, dan opsi garansi meningkat sepanjang tahun,” kata Analis Senior Counterpoint Research, Glen Cardoza, dalam keterangan pers, dikutip Rabu (27/4).

Masing-masing pabrikan pun memiliki bahasa tersendiri untuk ponsel refurbished. Samsung menyebutnya certified re-newed smartphones, dan Apple menyebutnya certified refurbished.

Tahun lalu, penjualan ponsel refurbished turut didorong oleh sistem tukar tambah, dengan persentase pertumbuhan volumenya mencapai lebih dari 10 persen, menurut Counterpoint Research.

Firma riset pasar itu menyatakan pertumbuhan pasar gawai refurbished tersebut bertopang pada faktor keberlanjutan dan ekonomi sirkular. Situasi itu ditambah dengan peningkatan jasa perbaikan, saluran penjualan daring, dan inisiatif pemasaran.

Harga jual rata-rata ponsel refurbished juga sedikit meningkat seiring dengan perangkat 4G yang masih mempertahankan nilainya.

Apple dan Samsung mendominasi

Editorial Team