Jakarta, FORTUNE – Upaya perusahaan Indonesia untuk melakukan transformasi digital masih terganjal pengembangan kemampuan digital karyawannya, menurut riset dari perusahaan teknologi Dell Technologies. Para pemimpin bisnis dipandang perlu menyadari peran penting pekerja dalam melakukan perubahan bisnis.
Dalam survei yang baru-baru ini dirilis, Dell Technologies menyatakan 96 persen pemimpin bisnis di Indonesia mengaku karyawan adalah aset terbesar perusahaan. Namun, 66 persen responden menyatakan perusahaannya telah menganggap remeh prasyarat sumber daya manusia (SDM) dalam menyusun program transformasi digital.
Setelah dua tahun percepatan digitalisasi, 55 persen pemimpin teknologi informasi di Indonesia menyatakan perusahaan memahami langkah untuk melakukan transformasi tenaga kerja secara digital. Namun, perubahan digital yang cepat itu ternyata tidak bisa diikuti oleh banyak karyawan.
“Hasil survei menjabarkan bagaimana transformasi cepat yang terjadi baru-baru ini membuat perusahaan dan tenaga kerja mereka membutuhkan waktu untuk beristirahat, berpikir dan menyempurnakan strategi sebelum memulai atau mengulang proyek,” kata Presiden Dell Technologies untuk kawasan Asia Pasifik dan Jepang, dan Global Digital Cities, Amit Midha, dalam rilis pers, Rabu (9/11).
Survei Dell Technologies melibatkan 10 .500 pembuat keputusan bisnis, pembuat keputusan TI, dan para karyawan yang terlibat dalam transformasi digital di lebih dari 40 negara. Di Asia Pasifik dan Jepang, jajak pendapat ini melibatkan 2.900 responden di 11 lokasi, meliputi Australia, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Thailand, dan Vietnam.