Jakarta, FORTUNE - Perusahaan riset IDC memproyeksi adanya penurunan pada pengiriman smartphone global pada 2026. Perkiraan tersebut didorong oleh kenaikan harga cip memori yang mendorong harga jual rata-rata menuju rekor tertinggi.
Terjadinya kelangkaan pada stok memori global diperkirakan akan membatasi pasokan dan mendongkrak harga.
“Akibatnya, unit ponsel pintar akan mengalami sedikit penurunan pada tahun 2026, tapi average selling price (ASP) akan meningkat menjadi US$465, mendorong pasar ke rekor tertingginya sebesar US$578,9 miliar,” demikian laporan IDC, dikutip Rabu (3/12).
Direktur Riset IDC, Anthony Scarsella, menilai vendor perlu mengadopsi berbagai strategi demi melindungi pangsa pasar mereka.
“Beberapa pabrikan mau tidak mau akan terpaksa menaikkan harga, sementara yang lain akan menyesuaikan portofolionya dengan model yang lebih mahal dengan margin yang lebih tinggi untuk menyerap sebagian dampak memori. Tahun depan akan menjadi masa yang menantang bagi industri, tapi IDC masih yakin pasar dapat mencatat rekor ASP,” ujarnya.
Pada 2025, pengiriman smartphone global mengalami peningkatan. Pertumbuhannya diperkirakan mencapai 1,5 persen menjadi 1,25 miliar unit karena didorong kinerja Apple yang kuat serta stabilitas penjualan di Cina.
Secara terperinci, pengiriman Apple diperkirakan tumbuh 6,1 persen dalam setahun (YoY) pada 2025, naik tajam dari 3,9 persen pada periode sebelumnya.
“Apple diperkirakan akan mencatat rekor tahun 2025 dengan pengiriman yang melampaui 247 juta unit, didorong oleh peningkatan penjualan seri iPhone 17 terbarunya,” demikian Direktur Riset IDC, Nabila Popal.
Di Cina, pasar terbesar Apple, melonjaknya permintaan iPhone 17 mendorong pangsa pasar di atas 20 persen pada Oktober dan November 2025.
IDC pun terdorong merevisi proyeksi pertumbuhan Apple di Cina pada kuartal IV tahun ini dari 9 persen menjadi 17 persen secara tahunan.