Jakarta, FORTUNE – Sektor teknologi Amerika Serikat sempat mengalami masa-masa cemerlang dengan harga saham terus mengalami penguatan dalam beberapa tahun belakangan. Situasi itu berujung pada harta kekayaan para pendiri raksasa teknologi AS yang memuncak.
Namun, melansir Fortune.com, Selasa (1/11), “pesta” para pendiri teknologi itu tampaknya telah usai. Seiring kinerja yang suram dan kemelorotan harga saham perusahaan, sejumlah miliader teknologi AS agaknya mesti menerima fakta bahwa kekayaannya menyusut.
Mark Zuckerberg mungkin miliarder yang paling menderita. Menurut data dari Bloomberg, kekayaan bersih pendiri Meta Platforms Inc., perusahaan induk dari Instagram, Facebook, dan Whatsapp ini hanya mencapai US$38,1 miliar, atau turun dari 73 persen dari puncak hartanya yang US$142 miliar pada September 2021.
Dengan kata lain, Zuckerberg telah kehilangan lebih dari US$100 miliar dalam waktu hanya 13 bulan.
Menurut data sama, Zuckerberg kini hanya berada pada urutan ke-23 dalam Daftar Miliarder Bloomberg.
Dikutip dari The Strait Times, Meta mengalami penurunan bisnis karena perusahaan bertaruh untuk membangun teknologi metaverse dalam jangka panjang.
Meta, yang telah menghadapi stagnasi jumlah pengguna dan pemotongan anggaran iklan, menyatakan labanya pada kuartal ketiga tahun ini telah menyusut lebih dari 30 persen dalam setahun. Perusahaan lantas menyampaikan rencana untuk melakukan perubahan secara signifikan demi meningkatkan efisiensi.
Dalam konferensi pers kinerja, Zuckerberg mengakui bahwa perusahaan menavigasi "beberapa dinamika yang menantang".